LEBAK – Siswa SMPN 3 Satu Atap (Satap) yang terjatuh di jembatan gantung Lebaknangka, Desa Ciapus, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten, pada hari Sabtu 12 Maret 2022 sekira pukul 11.00 WIB, ternyata berjumlah 14 orang.
Kepala SMPN 3 Satu Atap Cijaku Enong Jenab mengatakan, jika kejadian terjatuhnya siswa SMPN 3 Satap Cijaku tersebut berawal dari siswa yang sedang mengikuti kegiatan Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa) yang dilaksanakan di sekolah pada 11 sampai 12 Maret 2022.
“Siswa yang mengikuti acara kegiatan Pramuka tersebut sebanyak 53 orang berikut para pembinanya. Namun, siswa yang terjatuh berjumlah 14 orang,” kata Enong, saat dihubungi, Senin (14/3/2022).
Ia menjelaskan, karena melihat view alam yang cukup menarik, para siswa pun berkeinginan untuk berselfie diatas jembatan tersebut, tapi naas seling jembatannya terputus yang mengakibatkan 14 siswa yang berada diatas jembatan terjatuh ke sawah.
“Jatuhnya bukan ke sungai, tapi ke sawah. Siswa yang menjadi korban pun tidak ada yang mengalami luka yang serius, hanya luka luka ringan saja,” ucapnya.
Enong menambahkan, adapun nama-nama ke 14 siswa yang terjatuh ke sawah tersebut yakni, Alin Agustin, Didin Hapidin, Arija, Ruhendi, Najiah, Erina, Susanti, Yulianti, Amelia, Anita hanapiah, Ridwan, Sri, Subadri, dan Karta.
“Saat ini semua korban kondisinya sudah membaik pasca terjatuh,” ujarnya.
Sementara itu, Kapala Desa Ciapus Asep Saepulloh mengatakan, korban yang terjatuh tersebut semuanya hanya mengalami luka ringan saja, seperti luka memar dan keseleo.
“Alhamdulilah semua korban langsung ditangani oleh Bidan Desa dan tukang urut yang ada di Desa Ciapus,” kata Asep saat dihubungi BantenNews.co.id melalui sambungan telepon.
Asep menjelaskan, jembatan Lebaknangka tersebut mempunyai panjang sekitar 45 meter dan merupakan jembatan penghubung antara 3 kecamatan yakni Cijaku, Cihara dan Cigemblong. Jembatan tersebut juga merupakan satu-satunya akses bagi warga di 3 kecamatan tersebut.
“Jembatan tersebut dibangun sejak tahun 2013 lalu, dan kondisinya pun sudah rapuh sehingga riskan akan terjadinya putus. Ditambah saat kejadian putusnya jembatan tersebut pas ada gempa juga,” pungkasnya. (Tra/San/Red)