SERANG – Meski diguyur hujan deras, ratusan warga Sukadana 1, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, tetap khusyuk menggelar istigasah dan doa bersama pada Selasa malam, 1 Juli 2025. Kegiatan tersebut merupakan bentuk ikhtiar spiritual warga jelang rencana relokasi yang akan dilakukan Pemerintah Kota Serang terhadap permukiman mereka.
Dalam suasana haru dan guyuran hujan, warga dari berbagai usia mulai dari anak-anak hingga orang tua berkumpul di tengah kampung. Mereka mengangkat tangan, mengalunkan doa, dan berharap keputusan pemerintah membawa kebaikan, bukan penderitaan.
Tak hanya itu, warga juga menyampaikan protes mereka dengan membentangkan spanduk bertuliskan: “Janjinya manis, tapi bikin rakyat menangis. ”Kalimat tersebut mencerminkan kekecewaan dan ketidakpastian yang mereka rasakan terkait rencana relokasi yang hingga kini dinilai belum jelas ke mana mereka akan dipindahkan dan seperti apa jaminan kehidupannya nanti.
“Kami bukan menolak relokasi, tapi kami butuh kejelasan dan kepastian. Kami ingin hidup yang lebih baik, bukan justru kehilangan tempat tinggal tanpa solusi,” ujar salah satu warga yang mengikuti istighosah, Selasa malam (1/7/2025).
Momen ini terekam jelas dalam video yang menunjukkan solidaritas warga menghadapi situasi sulit. Hujan tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap bersatu dan menyuarakan harapan kepada pemerintah.
Relokasi ini kabarnya merupakan bagian dari penataan kawasan permukiman di Kasemen. Namun hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kota Serang belum memberikan keterangan resmi soal skema pemindahan dan hak-hak warga yang terdampak.
Penulis : Ade Faturohman
Editor: Usman Temposo