Beranda Bisnis Jelang Ramadan, Usaha Ikan Payus Apendi Banjir Orderan

Jelang Ramadan, Usaha Ikan Payus Apendi Banjir Orderan

UKM Cahaya Anugrah yang dimiliki oleh Apendi dan Mastariah. (Foto: Nindia/Bantennews.co.id)

KAB. SERANG – Ikan Payus atau yang biasa disebut ikan bandeng laki menjadi salah satu ikan yang jarang diminati karena memiliki banyak duri.

Saat BantenNews.co.id berkunjung ke Desa Wanayasa dan Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, sepanjang jalan di desa tersebut terdapat banyak tambak bandeng, udang, dan rumput laut.

Ikan yang terkenal sebagai predator bibit bandeng (nener) ini ternyata memiliki banyak manfaat salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan camilan seperti kerupuk, bontot dan kropcok.

Bontot adalah sejenis pempek yang olahannya berbahan dasar tepung kanji dan ikan payus. Bontot sendiri berasal dari Banten dan bontot bisa ditemukan di Desa Wanayasa dan Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang. Sementara kropcok adalah camilan seperti kerupuk namun berbentuk bulat-bulat kecil yang rasanya gurih.

Proses pembuatan bontot dari ikan payus. (Ist)

Salah satu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menggunakan ikan payus sebagai bahan bakunya adalah UKM Cahaya Anugrah yang dimiliki oleh Apendi dan Mastariah.

Apendi mengatakan ia merintis usaha tersebut sendiri sejak tahun 90-an hingga akhirnya bisa memiliki karyawan sebanyak 12 orang. Usaha yang ia jalani tersebut semuanya menggunakan ikan payus sebagai bahan dasarnya.

“Semuanya pakai ikan payus. Ikan payusnya biasa saya dapatkan dari Kronjo dan Jakarta,” ujarnya pada BantenNews.co.id, Minggu (21/3/2021).

Lebih lanjut, Apendi mengatakan ikan payus yang ia dapat dari para pengepul biasanya sekitar 2 kuintal.

“Dari 2 kuintal itu setiap harinya menjadi 20 kilogram ikan payus yang siap diolah menjadi beberapa olahan lagi,” terangnya.

Apendi biasanya memasarkan hasil olahan ikan payus tersebut ke pasar Pontang dan Tirtayasa.

“Biasanya ke pasar-pasar dekat sini tapi banyak juga peminatnya yang datang langsung dari Malingping, Pandeglang dan Jakarta,” lanjutnya.

Pandemi tidak menyurutkan usaha yang Apendi jalani selama puluhan tahun ini, ia mengaku usahanya makin meningkat dan banjir pesanan.

“Alhamdulillah tidak berpengaruh, apalagi menjelang bulan Ramadan banyak pesanan seperti sekarang,” katanya.

Dari usaha ikan payus yang berada di Desa Domas, Apendi dan Mastariah mengembangkan usahanya hingga ke Bekasi yang saat ini dikelola oleh anaknya.
(Tra/Nin/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini