Beranda Bisnis Jelang Lebaran, Pengrajin Emping Kebanjiran Pesanan

Jelang Lebaran, Pengrajin Emping Kebanjiran Pesanan

Ibu Njum ditemani menantunya saat memproses buah Melinjo menjadi Emping - foto Memed

PANDEGLANG – Berkah bulan suci Ramadan sangat dirasakan oleh para pengrajin Emping melinjo di Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, terutama saat mendekati Hari Raya Idul Fitri. Pasalnya, para pengrajin Emping kebanjiran pesanan.

Seperti yang dituturkan Jumhana (45) warga Kampung Babakan Nangka Bawah Rt 09 Rw 10, Desa Kadudampit, Kecamatan Saketi, bahwa mendekati Lebaran dirinya banyak menerima pesanan membuatkan Emping Melinjo milik warga.

Menurutnya, dalam 1 minggu maksimal ada 3 kali/orang yang datang ke rumahnya meminta dibuatkan Emping. Berbeda saat bulan Ramadan, kata Jumhana, ia merasa kewalahan menerima pesanan dari warga yang setiap hari datang meminta dibuatkan Emping.

“Kalau hari biasa cuman sedikit warga yang datang meminta saya membuatkan Emping, dalam seminggu paling 3 orang itu juga perorangnya maksimal 3 kilo melinjo, tapi sekarang di bulan Ramadan tiap hari warga datang kesini minta dibuatkan Emping, ini juga masih ada tuh 10 kilogram lagi melinjo yang belum sempat dibuat Emping punya satu orang,” tutur wanita yang akrab di panggil ibu Njum ini, Sabtu (2/6/2018).

Lanjut Njum, kalau mendekati Idul Fitri seperti sekarang warga biasanya membuat Emping untuk oleh-oleh keluarga mereka saat kembali ke luar daerah Pandeglang, namun ada beberapa orang yang sengaja membuat Emping untuk dijual belikan kembali kepada wisatawan yang berlibur ke Pandeglang pada lebaran nanti.

“Biasanya buat oleh-oleh keluarga mereka atau buat dimakan di rumah, tapi ada kok yang buat dijual kembali,” ujarnya.

Dalam sehari Njum hanya mampu membuat 4 kilogram buah melinjo menjadi Emping milik pemesan. Sedangkan untuk biaya ongkos pembuatan Emping sendiri Njum memberikan harga Rp7.000 perkilogramnya.

“Paling sampai dzuhur saja bikin Empingnya, kalau habis dzuhur kan mau masak buat buka puasa. Yang pesen bawa melinjonya nanti saya yang buat di rumah,” terangnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Inah pengrajin Emping Melinjo lain di Kampung Babakan Nangka Bawah. Menurutnya, selama bulan Ramadan ia dan pengrajin Emping lain banyak menerima pesanan dari warga, namun berbeda dengan ibu Njum, ibu Inah mampu membuat Emping sebanyak 10 kilogran dalam sehari.

“Rame pak yang minta dibuatin Emping kalau bulan puasa kaya gini, saya dalam sehari bisa 10 kilogram melinjo yang dibuat Emping,” imbuhnya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini