CILEGON – Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Cilegon melansir bahwa serapan anggaran belanja daerah jelang penghujung triwulan kedua tahun 2022 ini masih tergolong wajar.
“Secara umum untuk serapan belanja kita baru mencapai 27,36 persen atau sekitar Rp607,8 miliar dari APBD Rp2,21 triliun. Dibandingkan dengan capaian belanja tingkat nasional, kita di tingkat pertengahan, karena di tingkat nasional itu pun tertinggi baru mencapai 34,26 persen,” ungkap Kepala BPKAD Cilegon, Dana Sujaksani, Kamis (23/6/2022).
Dijelaskan Dana, sejumlah faktor memicu minimnya serapan itu hingga akhirnya menjadi perhatian banyak kalangan yang dikhawatirkan akan berdampak pada Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang kembali membengkak seperti tahun sebelumnya di kisaran Rp457 miliar.
“Karena proses lelang yang masih berlangsung, kebijakan pusat kaitan dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang mewajibkan pemanfaatan 40 persen produk lokal yang butuh penyesuaian seperti regulasi, mekanisme dan SOP. Sehingga ini menjadi kendala di semua daerah,” terangnya.
Terkait dengan target pendapatan daerah sekira Rp1,761 triliun pada tahun 2022 ini, kendati baru membukukan sekira 34,17 persen atau sekira Rp601,8 miliar, namun Dana optimistis target itu dapat direalisasikan.
“Kami berharap di triwulan ketiga sudah ada percepatan dari penyerapan belanja ini. Karena evaluasi sudah dilakukan, OPD mana yang penyerapannya masih rendah. Sementara soal pendapatan, kami optimis itu bisa dicapai seperti yang ditargetkan,” jelasnya.
(dev/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
