SERANG – Jalan Raya Serang-Palima maupun sebaliknya merupakan kawasan yang rawan kecelakaan lalu lintas. jalur yang terbagi dua arah tersebut dikenal dengan julukan salah satu jalur tengkorak di Kota Serang.
Selain karena jalannya yang cukup lebar dan mulus, jalur tersebut memungkinkan pengendara untuk memacu kendaraan dalam kecepatan yang tinggi. “Kalau di sini jarang ada yang pekan bawanya (mengemudi),” kaya Irwan, warga Tembong, Cipocok Jaya, Kota Serang, Sabtu (25/7/2020).
Selain memungkinkan melaju dalam kecepatan yang tinggi, kontur tanah yang turun dan menanjak pada arah sebaliknya membuat pengendara tidak menyadari kendaraan yang berada di depannya.
“Kadang-kadang motor atau mobil belok putar arah tanpa lampu sein. Itu yang bikin kagok sampai sering kecelakaan,” ujar Harun yang juga ditemui di lokasi.
Banyaknya kantor instansi seperti lembaga peradilan dan instansi lain membuat lalu lintas kerap tersendat. Sebab jarang sekali terlihat petugas dari Satuan Lalu Lintas baik dari Polres Serang Kota maupun Polda Banten yang berjaga di jalur tersebut.
“Ada yang atur lalu lintas paling kalau ada acara kunjungan dari Polda atau tamu dari luar saja,” ucapnya.
Di sisi lain, pejalan kaki yang kerap menyebrang jalan menjadi salah satu faktor kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut. “Kalau bisa selain dilengkapi rambu lalu lintas, juga ada petugas lalu lintas yang berjaga di titik-titik rawan,” harapnya. (You/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
