Beranda Peristiwa Jalan Rusak, Warga Cikeusik Terpaksa Ditandu Usai Melahirkan

Jalan Rusak, Warga Cikeusik Terpaksa Ditandu Usai Melahirkan

Tangkapan layar warga Leuwibalang, Kecamatan Cikeusik ditandu usai melahirkan dari fasilitas kesehatan. (Ist)

PANDEGLANG – Akibat kondisi jalan yang rusak, seorang ibu bernama Jani warga Desa Leuwibalang, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten terpaksa ditandu usai melahirkan di Fasilitas Kesehatan (Faskes) setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa ibu melahirkan ditandu terjadi pada Kamis (15/5/2025) lalu dan sempat diabadikan melalui rekaman video handphone milik warga. Video tersebut langsung viral sesaat setelah diunggah ke media sosial.

Video berdurasi sekitar 1.26 detik itu memperlihatkan 2 orang warga menggotong seorang ibu menggunakan sarung menuju rumahnya setelah melahirkan di sebuah faskes. Di dalam video juga terlihat beberapa warga mencoba memberikan penerangan jalan menggunakan senter dan obor yang terbuat dari daun kelapa kering.

Warga sekitar, Angga menuturkan warga terpaksa menandu ibu tersebut karena kondisi infrastruktur jalan yang rusak dan ketiadaan mobil untuk mengangkutnya.

“Jadi ada masyarakat Leuwibalang mau melahirkan dibawa ke Faskes Leuwibalang,” tutur Angga, Senin (19/5/2025).

Kata dia, sebelumnya ibu tersebut datang berjalan kaki sambil dipapah oleh beberapa warga. Ibu tersebut memilih berjalan kaki sebab jika menggunakan sepeda motor dirinya khawatir terjadi apa-apa lantaran kondisi jalan yang rusak parah.

“Alhamdulillah melahirkannya lancar terus udah gitu mau dibawa ke rumah karena kendaraan motor takut kenapa-kenapa dan mobil enggak ada ditambah jalan rusak akhirnya digotong oleh masyarakat dengan jarak 1 kilometer, itu sebenarnya sesudah melahirkan pas mau melahirkan engga ditandu dia (pasien) jalan kaki dipapah sama warga,” ungkapnya.

Menurut Angga, kejadian warga ditandu saat akan berobat bukan hanya kali ini terjadi melainkan sudah sangat sering. Hal itu lantaran akses warga yang cukup jauh ditambah dengan kondisi beberapa jalan yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan.

Baca Juga :  Rumah Kades di Labuan Pandeglang Ludes Terbakar

“(Kasian ditandu) Sering kalau di sini dari dulu malah. Kalau emang ga bisa ditolong di Faskes Leuwibalang biasanya dirujuk ke Puskemas, nah itu kadang digotong dan itu baru jauh sekitar 6 kilometer kurang lebih,” terangnya.

Angga mengakui jika sudah ada upaya perbaikan dari pihak terkait namun perbaikan jalan tersebut dianggap tidak maksimal karena masih banyak kondisi jalan yang rusak.

“Kalau dari pemerintah sebelumnya ada sedikit-sedikit dibangun jalannya, sekarang juga dibangun sedikit-sedikit dari dana desa, yang parahnya aja paling 100 meter itu setelah rame ditandu,” ucapnya.

Penulis : Memed
Editor : Gilang Fattah

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News