Beranda Peristiwa Jalan Raya Picung-Munjul Pandeglang Membahayakan Pengendara

Jalan Raya Picung-Munjul Pandeglang Membahayakan Pengendara

Seorang pengendara sepeda motor sedang melintas jalan yang tergerus longsor

PANDEGLANG – Bagi pengendara yang akan melintasi daerah Picung dan Munjul diharapkan berhati-hati saat melintasi jalur tersebut. Pasalnya, sebagian badan Jalan Raya Picung-Munjul tepatnya di Kampung Cibeureum, Desa Sukasaba, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang sudah tergerus longsor.

Pantauan di lokasi, tembok penahan tanah di jalan tersebut hancur akibat tergerus longsor. Alhasil, sekitar 30 meter jalan itu juga ikut terbawa longsor dan memakan sebagian badan jalan hingga membahayakan pengendara yang lewat.

Di lokasi tidak terlihat petugas yang mengatur jalan hanya sebatas barier dan tali plastik sebagai penanda bahwa jalan tersebut rusak. Tidak jauh dari lokasi longsor terdapat pula rumah penduduk yang sewaktu-waktu bisa ikut tergerus oleh longsor.

Terlihat pula dua ekskavator yang tidak beroperasi dan hanya terparkir di sekitaran longsor. Kemungkinan ekskavator tersebut tidak lagi beroperasi setelah meratakan tanah sisa longsoran.

Seorang pengguna jalan, Ahmadi menuturkan bahwa jalan tersebut memang sering terjadi longsor. Kata dia, longsor yang kali ini terjadi bukan yang pertama kalinya.

“Itu mah (longsor) sering kalau di situ. Kan itu juga baru dibangun kemarin-kemarin tapi longsor lagi,” ucap Ahmadi, Jumat (21/5/2021).

Ahmadi berharap pemerintah yang berwenang segera memperbaiki jalan tersebut karena dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan pada pengguna jalan.

“Ya harapnya segera diperbaiki, kalau engga segera diperbaiki terus ada longsor lagi bisa abis semua itu jalan kebawa longsor, ini saja udah sebagian jalan ikut longsor,” harapnya.

Sementara itu Plt Camat Munjul, Puji Widodo saat dihubungi BantenNews.co.id membenarkan bahwa jalan di daerahnya tergerus longsor namun termasuk kewenangan Pemerintah Provinsi Banten.

“Jadi itu kewenangan provinsi. Itu sudah ada penanganan sementara tapi engga tau juga kayanya berhenti lagi karena engga ada koordinasi lagi dengan kecamatan, kami sudah melaporkan dari Desember 2020. Ibu bupati sudah bersurat juga ke Gubernur Banten,” ungkapnya.

Ia membeberkan, jalan tersebut termasuk jalan lintas dan banyak dilalui oleh pengendara terutama pengendara yang akan pergi daerah Cikeusik, Munjul, Picung, Malingping dan Angsana.

“Itu membahayakan pengguna jalan, di satu sisi khawatir jalur jalan itu bisa putus terus belum lagi rumah di sebelahnya khawatir longsor dan kalau longsor bisa tergusur semua itu rumah yang di situ. Jadi kalau mau ke arah Malingping atau Picung lewat Panimbang harus lewat jalan itu,” ucapnya.

Ia melanjutkan, sebelum longsor yang kali ini terjadi tebing di jalan itu sudah dibangun penahan tanah namun kemungkinan tembok penahanan tanah tersebut kurang kuat hingga menyebabkan longsor kembali terjadi.

“Sudah diturap tapi karena mungkin tidak pakai paku bumi mungkin kekuatannya kurang jadi longsor lagi,” tutupnya.

(Med/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini