SERANG – Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Serang masa khidmat 2022-2025 menggelar Rapat Kerja Pimpinan Cabang ISNU Kota Serang di Pondok Pesantren Daarul Huffazh, Dalung, Kota Serang.
Dalam rumusan program kerja ini, ISNU Kota Serang akan fokus pada penanganan masalah pengangguran yang ada di Kota Serang guna membantu Pemerintah Kota Serang.
Ketua ISNU Kota Serang Nurdin mengatakan, Rapat Kerja Pimpinan Cabang ISNU Kota Serang mengambil tema “membumikan aqidah ahlussunah wal jamaah di era digital”.
Dia berharap, aqidah ahlussunah wal jamaah dapat terus menjadi aqidah bagi umat Islam, khususnya umat Islam yang ada di Kota Serang, guna menangkal berbagai serangan paham dan aliran yang bertentangan dengan itu.
“Karena sejatinya aqidah ahlussunah wal jamaah adalah perwujudan dari ajaran Islam yang rahmatan lil alamin,” ujarnya, Kamis (23/6/2022).
Dia bilang, ISNU Kota Serang ingin terus mengkampanyekan dan menebarkan ajaran Islam yang ramatan lil alamin agar Islam menjadi pemersatu bukan pemecah belah bangsa.
Dengan merancang program kerja yaitu melakukan kaderisasi para sarjana NU yang dinamakan dengan Madrasah Kader ISNU (MK ISNU), sehingga dengan kaderisasi para sarjana NU diharapkan mampu menangkis paham-paham radikal.
“Agenda program kerja ISNU Kota Serang selain mengkampanyekan Islam rahmatan lil alamin juga pembentukan PAC-PAC di tiap kacamatan yang ada di Kota Serang, karena PAC ini akan menjadi ujung tombak dalam menebarkan Islam yang rahmatan lil alamin,” ujar alumni UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten ini.
Sekretaris ISNU Kota Serang Indra Irawan mengatakan, dalam raker tadi malam para pengurus merumuskan program kerja sesuai dengan bidang atau seksi masing-masing.
Program kerja yang disusun selain harus mampu lebih mengenalkan ISNU Kota Serang kepada masyarakat juga harus memiliki goal dalam menangani pengangguran di Kota Serang, sesuai dengan target Ketua ISNU Kota Serang.
“Alhamdulillah raker telah selesai dan tinggal action,” ujarnya. (Dhe/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
