Beranda Bisnis Investigasi Rangka eSAF Honda Masih Belum Rampung?

Investigasi Rangka eSAF Honda Masih Belum Rampung?

Foto istimewa kompas.com

SERANG – Investigasi yang dilakukan terkait dugaan rangka eSAF (enhanced Smart Architechture Frame) milik PT Astra Honda Motor (AHM) mudah patah ternyata belum rampung. Sebab, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) diketahui masih mendalami kasus rangka eSAF berdasarkan sejumlah keluhan yang diterima.

Berdasarkan hasil investigasi awal dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) dan KNKT, proses produksi rangka eSAF yang dilakukan sudah sesuai dengan standar global.

Namun demikian, investigasi menemukan adanya karat pada sepeda motor konsumen yang tidak terlapisi coating. Lubang pembuangan bawah juga berpotensi tersumbat, hal ini dapat menebabkan air tergenang di dalam rangka eSAF dan berpotensi menimbulkan karat.

Fakta lain, investigasi dan penelitian rangka eSAF yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan dan KNKT bersama PT Astra Honda Motor (AHM) ternyata belum selesai.

Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian R. Hendro Martono mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil dari KNKT mengenai rangka eSAF.

“Kita belum bisa bicara, karena masih mengunggu hasil dari KNKT,” ujar Hendro kepada wartawan, Senin (18/9/2023).

Sementara sebelumnya Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno juga mengisyaratkan bahwa investigasi terkait rangka eSAF belum selesai.

“Hasil Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini,” ungkapnya.

Meski demikian, Hendro meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir, pasalnya AHM tengah melakukan optimalisasi terhadap perlindungan rangka dari korosi secara menyeluruh. Mereka juga membuka layanan pemeriksaan dan penanganan 24 jam sebagai bentuk tanggung jawab terhadap konsumen.

“Masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini sedang dalam proses perbaikan tentu untuk mengutamakan kendaraan bermotor yang berkeselamatan ke depannya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno dalam keterangan resminya.

(Red/suara.com)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini