PANDEGLANG – Jujun, satu dari enam orang mahasiswa Untirta yang sempat hilang kontak saat mendaki Gunung Pulosari bersama 12 orang kawannya pada Minggu (11/11/2018) menuturkan penyebab utama ia dan lima orang kawannya tersesat adalah lupa arah pulang.
Ditemui di Puskesmas Cisata, Jujun yang masih dalam perawatan petugas medis menuturkan awalnya regu 1 yang ia ikuti menyuruh regu 2 untuk turun pertama dan mengemas semua barang bawaan agar ketika mereka pulang tidak lagi berkemas.
Namun pada saat regu yang ia ikuti turun dari puncak menuju kawah tiba-tiba temannya yang semula mengtahui arah tiba-tiba lupa, sehingga membuat mereka tersesat hingga akhirnya ditemukan oleh warga yang sedang berada di kebun.
Sebelum ditemukan warga, Jujun beserta kawannya sempat mencari sumber makanan namun tidak berhasil. Ia beserta kelima kawannya ditemukan sekitar 20 kilometer ke arah selatan dari puncak.
“Ada satu yang tahu tapi dia lupa jalannya. Tidak punya perbekalan minum air doang, kami sudah mencoba mencari sumber makanan tapi tidak berhasil,” tuturnya, Senin (12/11/2018).
Ia juga menceritakan bagaimana ia dan kawannya bisa ditemukan oleh warga di kebun, dimana pada saat itu ia berusaha mencari air dengan menelusuri jalan setapak hingga akhirnya bertemu dengan seorang ibu di kebun.
“Saya lagi istirahat saya turun menyusuri jalan setapak dan ketemu warga yang sedang berada di kebun,” ucapnya.
Karena kondisi korban yang belum pulih total dan sempat adanya larangan dari pihak kampus, wartawan tidak sempat memberikan pertanyaan lebih lanjut. (Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
