Beranda Peristiwa Ini Pengakuan Humas KLH yang Jadi Korban Pengeroyokan di PT GRS Serang

Ini Pengakuan Humas KLH yang Jadi Korban Pengeroyokan di PT GRS Serang

Anton Rumandi, Humas Kementerian Lingkungan Hidup. (Rasyid/bantennews)

KAB. SERANG – Insiden pengeroyokan mewarnai kunjungan tim Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) ke pabrik pengolahan timah, PT Genesis Regeneration Smelting (GRS), di Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Kamis (21/8/2025). Sebanyak lima orang menjadi korban, termasuk staf Humas KLH dan seorang jurnalis.

Anton Rumandi, Humas KLH yang turut menjadi korban, menuturkan bahwa aksi kekerasan terjadi saat tim melakukan peliputan penyegelan pabrik.

“Mungkin dari pihak keamanan tidak berkenan dengan peliputan. Saya kena di hidung, berdarah, kepala bagian belakang juga sakit, ada injakan di badan. Pelaku lebih dari lima orang, saya tidak kenal mereka,” ujarnya usai membuat laporan di Polsek Jawilan.

Anton mengaku masih merasakan pegal di sekujur tubuhnya akibat penganiayaan. Ia sempat berteriak meminta tolong sebelum akhirnya ditolong sejumlah rekannya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Polsek, Polres, dan Polda Banten yang segera menindaklanjuti kasus ini. Kami berharap ada penyelesaian tegas,” katanya.

Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, mengonfirmasi penangkapan empat orang yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan hanya dua jam setelah kejadian.

“Mereka adalah TG, TR, KA, dan BA, yang berstatus petugas keamanan perusahaan. Dua di antaranya, TG dan TR, tercatat sebagai anggota Brimob Polda Banten. Untuk oknum Brimob, penanganannya ditarik ke Polda. Kami pastikan semua pelaku ditindak sesuai hukum,” ucapnya.

Menurut Condro, pengeroyokan tidak hanya melibatkan sekuriti, melainkan juga oknum ormas dan warga sekitar. Polisi masih memburu pelaku lain yang terekam dalam kamera CCTV.

Rombongan KLH datang ke PT GRS untuk menegakkan penyegelan operasional yang sebelumnya telah dilanggar. Perusahaan diketahui membuka garis polisi (police line) yang dipasang pada Februari 2025 lalu. Padahal, sejak 2023, KLH telah memberi peringatan terkait pencemaran lingkungan yang ditimbulkan pabrik tersebut.

Baca Juga :  2 Nelayan Sawarna Terseret Ombak, 1 Orang Hilang 

Penulis: Rasyid
Editor: TB Ahmad Fauzi