Beranda Kesehatan Ini Loh Kenapa Anak Dilarang Pakai Smartphone, Ternyata Berbahaya!

Ini Loh Kenapa Anak Dilarang Pakai Smartphone, Ternyata Berbahaya!

Ilustrasi - foto istimewa liputan6.com

Studi terbaru yang dipublikasikan JAMA Otolaryngology-Head & Neck Surgery menyebut, anak-anak berusia 9 tahun ke bawah berisiko mengalami gangguan pendengaran gara-gara penggunaan smartphone dan tablet.

Mengutip liputan6.com, para peneliti dari Belanda mengamati lebih dari 3.000 anak dengan usia 9 hingga 11 tahun.

Anak-anak tersebut terdaftar dalam studi populasi jangka panjang dan kesehatannya diamati sejak lahir.

Para peneliti kemudian menganalisis hasil dari survei terbaru yang diambil dari 2012 hingga 2015, termasuk masalah pendengaran di anak-anak.

Orangtua dari 2.000 anak melaporkan apakah anak-anak mereka mendengarkan music player secara teratur. Dari jumlah tersebut, 800 anak mendengarkan music player setidaknya satu hingga dua kali seminggu.

Secara keseluruhan berdasarkan tes, 14 persen atau sekitar 450 anak menderita gangguan pendengaran. Tujuh persen dinyatakan positif mengalami gangguan pendengaran frekuensi tinggi.

Gangguan pendengaran ini seringkali disebabkan karena paparan kebisingan dan umumnya terjadi hanya pada salah satu telinga.

Dari 2.000 anak yang pernah mendengarkan music player, para peneliti mengestimasi bahwa anak-anak yang mendengarkan music player portabel setidaknya tiga kali seminggu memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena gangguan pendengaran.

Dengan hasil studi tersebut, maka tak heran bila banyak orangtua yang melarang anak menggunakan smartphone.

Hati-hati, membiarkan anak-anak Anda bermain dengan smartphone sama halnya dengan memberi mereka satu gram kokain. lho.

Studi ini bukan yang pertama kalinya menemukan hubungan antara kehilangan pendengaran pada anak-anak dan penggunaan music player.

“Studi kami merupakan salah satu studi dengan populasi terbesar. Berdasarkan studi ini, ada hubungan antara penggunaan music player dengan gangguan pendengaran pada anak usia 9-11 tahun,” kata Carlijn M.P le Clercq, seorang otolaryngologist di Erasmus University Medical Center Rotterdam.

Dia menambahkan, gangguan pendengaran terjadi jauh sebelum anak-anak terekspos dengan suara berisik lainnya.

Jika studi ini benar adanya, kemungkinan gangguan pendengaran pada anak kian parah dari tahun ke tahun.

“Pertama, anak usia 9-11 tahun tumbuh dengan perangkat elektronik portabel yang lebih banyak dalam kehidupan sehari-hari, dengan begitu potensi paparan lebih besar. Misalnya dengan penggunaan tablet,” katanya.

Dia melanjutkan, efek paparan juga meningkat seiring dengan seringnya anak berinteraksi dengan perangkat.

Kendati demikian, Carlijn mengatakan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah ada peningkatan gangguan pendengaran dan konsekuensinya. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini