PANDEGLANG – Perwakilan PLN yakni Manager UP 3 Banten Selatan, Sumarsono mengungkapkan, penyebab seringnya mati lampu yang dialami oleh warga di Pandeglang bagian selatan karena sedang ada perbaikan jaringan kabel.
Masyarakat seperti di Kecamatan Cibaliung merasa keberatan terkait seringnya pemadam listrik, tidak tanggung-tanggung dalam seminggu mati lampu bisa sampai 2 kali terjadi.
Sumarsono menyampaikan, permasalahan mati lampu yang sering dialami warga di Panimbang sampai Kecamatan Sumur bukan karena gangguan tapi karena sedang ada pekerjaan keandalan.
Menurut Sumarsono, di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung PLN sedang membangun jaringan dari awalnya cuma satu menjadi dua vider, kemudian nanti akan dibangun juga
Gardu Induk Tanjung Lesung. Oleh karena itu, PLN sedang mempersiapkan infrastruktur penunjangnya.
“Begitu GI itu jadi masyarakat disana akan terlayani dengan baik, jadi kondisinya saat ini pemadaman seminggu dua kali itu untuk meningkatkan keandalan bukan karena gangguan,” kata Sumarsono, Rabu (7/8/2019).
Ia juga mengaku untuk permasalahan ini tidak akan ada ganti rugi pada masyarakat, pekerjaan pemeliharaan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) ada batasnya dan tidak akan melebihi batas yang telah ditentukan, selain itu juga pekerjaan ini kepentingannya untuk masyarakat.
“Awalnya memang sakit karena untuk membangun tapi kedepan pasti lebih handal, kami akan modifikasi antara kabel tanah dan kabel udara biar lebih handal lagi,” terangnya.
Dia menjelaskan, faktor seringnya mati lampu di Pandeglang bagian selatan bukan karena pasokan listrik kurang namun karena sumber listrik untuk ke wilayah selatan ada di Menes terlalu jauh sehingga ketika sampai ke rumah warga menjadi kecil.
“Kami buat GI Tanjung Lesung itu untuk menaikan tegangan, sementara itu menunggu selesai double vider ini juga bisa naik. Ini memperbaiki kualitas di masyarakat. Nanti kami tingkatkan lagi sosialisasinya. (Yang sedang dikerjakan) dari mulai GI Menes sampai Kalicaah sana,” jelasnya. (Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
