Beranda Bisnis Ini Dia ‘Si Bohay’, Apem Legendaris dari Pandeglang

Ini Dia ‘Si Bohay’, Apem Legendaris dari Pandeglang

Pembuat apem si bohay dari Pandeglang tengah menyiapkan produk kuliner khas di bulan Ramadhan. (Foto: Memed/Bantennews.co.id)

 

PANDEGLANG – Apem Bohay atau Apem Cimanuk merupakan makanan khas Kabupaten Pandeglang. Sesuai dengan namanya, apem ini berasal dari Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.

Warna apem yang putih dengan tekstur yang kenyal ditambah dengan lumuran gula merah cair membuat makanan ini patut menjadi salah satu menu berbuka anda di bulan Ramadan ini.

Bahan-bahan pembuat kue apem ini juga mudah ditemui di pasaran karena hanya terdiri tepung beras dan tape saja. Namun untuk membuat rasa apem ini enak saat dimakan, membutuhkan takaran yang pas dan pengalaman yang tidak sebentar.

Nuriah, pemilik rumah produksi apem putih bohai di Desa Kadubungbang mengaku bahwa tidak ada resep rahasia. Namun takaran yang pas menjadi kunci utama pembuatan kue ini.

Kata dia, pekerjaan ini sudah tiga tahun lebih dilakoni oleh dirinya dengan dibantu delapan orang saudaranya, Nuriah mampu memproduksi apem putih sebanyak empat karung beras berukuran 25 kilogram atau satu kwintal perhari saat bulan ramadan.

“Kalau untuk produksi itu sudah puluhan tahun, cuma kalau penjualan baru sekitar tiga tahun. Ya kalau di bulan ramadan ini empat karung beras habisnya,” kata Nuriah, Jumat (23/04/2021).

Di bulan selain ramadan ia mengaku hanya menghabiskan satu karung beras saja untuk produksi, namun pada saat bulan ramadan permintaan Apem Bohay mengalami peningkatan mencapai enam ribu hingga empat ribu bungkus dalam satu hari.

“Kalau sekarang sekitar enam ribu bungkus tiap hari, tapi hari biasa ya paling tiga ribu bungkus saja,” ungkapnya.

Ia menambahkan, satu bungkus apem putih ditambah gula merah dijual seharga lima belas ribu rupiah perbungkusnya, namun jika hanya ingin membeli apem putihnya saja dijual dengan harga sepuluh ribu rupiah.

“Kita jual 15 ribu, kalau tidak pakai gula merah 10 ribu saja,” tambahnya.

Sementara itu, Eni (34) salah seorang pembeli apem yang ditemui di lokasi mengatakan, Ia sudah sering kali membeli apem putih bohai ini langsung dari pengelola setiap bulan Ramadan. Ia juga sering mengirim apem tersebut ke sodaranya yang ada di luar kota.

“Saya sudah sering beli, apa lagi bulan puasa hampir setiap hari. Kadang saya juga kirim ke sodara di Tanggerang, biar tahu makan khas Pandeglang ini,” tutupnya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ