Beranda Peristiwa Ini Cerita Dua Sahabat Mahasiswa Asal Bogor yang Terseret Ombak di Sawarna

Ini Cerita Dua Sahabat Mahasiswa Asal Bogor yang Terseret Ombak di Sawarna

Korban yang paling kiri mengenakan baju bertuliskan Pomar - foto istimewa

LEBAK – Dua sahabat Muhammad Aulian Hidayat mahasiswa salah satu kampus di Bogor yang terseret ombak di Pantai Pulomanuk, Sawarna, Kabupaten Lebak yakni Alfatan Kurinawan (Sebelumnya ditulis Alfian Eka Kurniawan) dan Ferdianasfatan menceritakan detik-detik bagaimana terseretnya sahabat mereka.

Alfatan menceritakan awalnya keempat sahabat ini datang ke lokasi sekitar pukul 16.30 WIB, setelah tiba di lokasi mereka tidak lantas pergi ke pantai melainkan menyempatkan diri terlebih dahulu untuk istirahat dan makan bersama.

Karena melihat suasana gelombang cukup tenang akhirnya keempat sahabat ini memutuskan untuk mengambil foto di batu karang yang tidak jauh dari tempat istirahat mereka. Kata Alfatan, awalnya mereka hanya mengambil foto di batu karang yang dekat saja, namun Aulian berniat mengambil foto diujung batu karang.

“Yang pertama minta foto selfy diujung itu Aulian terus minta ditemenin sama Ferdi biar ga sendirian, yang kaget itu datang gelombang pertama langsung besar karena saya dengan Ja’far paling dekat saya mengamankan (barang) yang ada dilempar ke atas,” tutur Alfatan, Sabtu (27/6/2020).

Ia melanjutkan, setelah kedua sahabatnya berada diujung batu karang tiba-tiba gelombang besar datang dan langsung menyeret keduanya ke laut. Melihat kedua sahabatnya terseret ombak dirinya langsung meminta tolong pada salah satu pekerja yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

“Saya sempat melihat ke belakang (Aulian dan Ferdianasfatan) udah mulai jatuh tapi belum sampai ke laut terus saya teriak minta ban sama yang disini terus ada bapak-bapak yang bantu. Mereka sempat pelukan di tengah laut, pas bapak-bapak tadi datang langsung nyelametin Ferdi tapi yang kaget itu Aulian udah ga ada,” sambungnya.

Sementara itu, Ferdianasfatan yang sama-sama terseret ombak dengan korban menuturkan bahwa setelah mereka terjatuh ke laut keduanya sempat berpelukan agar bisa tetap mengapung, akan tetapi ombak besar kembali datang dan memisahkan keduanya.

“Kami pas waktu pelukan itu pisahnya gara-gara ada gelombang lagi, saya angkat tangan agar keliatan terus ada bapak-bapak yang datang bawa ban saya di tolongin, itu saya juga kesulitan naik (ke ban nya),” jelasnya.

Setelah menyelamatkan Ferdianasfatan, bapak tadi juga diminta untuk menyelamatkan Aulian namun pada saat ke lokasi semula korban Aulian sudah tidak terlihat lagi di atas air.

“Bapak itu bawa saya ke pinggir, saya bilang “pak teman saya satu lagi kata dia iya” terus bapaknya ke tempat tadi lagi katanya udah ga ada,” ucap Ferdianasfatan sambil menangis mengingat kejadian itu.

(Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini