PANDEGLANG – Dirjen Hortikultura Kementrian Pertanian Suwandi mengatakan bahwa selama ini persepsi bahwa durian impor lebih banyak masuk ke Indonesia kurang tepat.
“Kalau masalah durian selama ini imagenya selalu impor terus padahal tidak, 2018 ekspornya lebih tinggi dibanding impor, pada neraca perdagang surplus durian sekitar 700 ton,” kata Suwandi saat berkunjung ke Kabupaten Pandeglang, Senin (4/2/2019).
Bahkan durian asal Indonesia sudah masuk ke beberapa pasar luar negri seperti Malaysia, Singapore, Taiwan, China, Hongkong, Timur Tengah termasuk Belanda. Menurutnya ini potensi yang sangat besar bagi petani durian lokal dalam memasarkan hasil pertaniannya. Oleh sebab itu Suwandi meminta para petani untuk terus mengembangkan dan menjaga kualitas duriannya.
“Durian unggul juga tidak hanya dari Jawa Barat dan Banten, kita juga punya durian pelangi dari Papua, srombot dari Kalimantan Barat, durian bawor dan krowo dari Banyumas, ada juga durian petruk, matahari dan di Sumatra Barat ada durian madu racun dan durian bango,” terangnya.
Suwandi menambahkan, bibit durian dengan kualitas terbaik saat ini tengah diperbanyak untuk bisa dijual secara massal ke masyarakat agar petani lokal dapat dengan mudah mendapatkan bibit durian yang berkualitas.
“Kami pilih yang bagus-bagus dan produksi massal untuk masyarakat, sehingga pertanaman banyak dan produksi luas,” tambahnya. (Med/Red)
