KAB. SERANG – Anggota DPRD Banten, Muhsinin menilai penanganan masalah truk over dimention over load (ODOL) di Kabupaten Serang, sangat lambat.
Hal itu disampaikan Muhsinin saat mengikuti aksi unjuk rasa di perempatan PCI, Senin (27/10/2025).
“Langkah pemerintah daerah dalam menangani masalah ini lambat. Seharusnya kan sudah dilarang. Ini sangat mengganggu pengguna jalan dan juga memakan banyak korban,” ujar Muhsinin.
Politisi Golkar ini juga mendesak pemerintah daerah baik di tingkat kabupaten/kota hingga provinsi segera membereskan masalah tersebut.
“Ini harus segera diatasi. Informasinya mulai malam ini dari jam 8 malam sampai jam 5 pagi sudah mulai diberlakukan. Ini tindakan terlambat memang,” katanya.
Ia juga meminta baik dari kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) mengambil langkah tegas dalam menegakkan aturan.
Dirinya juga sepakat dengan aksi yang dilakukan warga dan para aktivis. Muhsinin menilai, demonstrasi yang dilakukan merupakan bentuk aspirasi atas masalah yang berlarut-larut.
“Saya sepakat dengan adanya demo ini. Karena keberadaan truk ini sangat mengganggu, saya juga terganggu sebagai pengguna jalan. Saya bersama-sama masyarakat turun menyampaikan aspirasi supaya cepat tertangani,” katanya.
“Kalau bisa (pemerintah) dikatakan lambat-lambat, memang lambat. Seharusnya beberapa bulan lalu. Saat demo pertama, ini sampai demo kedua masih belum diatasi. Jadi saya bisa katakan lambat (penanganannya),” sambung Muhsinin.
Untuk diketahui, aksi massa dari Aliansi Masyarakat Kramatwatu Melawan (AMKM) tersebut kembali berlanjut di depan Alun-alun Kramatwatu.
Penulis : Tb Moch. Ibnu Rushd
Editor : Gilang Fattah
