Beranda Sosial Ikan Sungai di Lebak Ini Hanya Boleh Ditangkap Tiga Bulan Sekali

Ikan Sungai di Lebak Ini Hanya Boleh Ditangkap Tiga Bulan Sekali

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya memegang ikan emas. (Foto dok humas pemkab lebak)

 

LEBAK – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya akhir pekan lalu menghadiri mancing bersama masyarakat Desa Hariang di Aliran Sungai Cisemeut Tepatnya di Leuwi Hariang Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Lebak, Banten.

Masyarakat setempat memiliki kebiasaan mancing yang unik, dimana di aliran Sungai Cisimeut khususnya di Leuwi Hariang hanya boleh di ambil ikannya atau dipancing pada waktu-waktu tertentu yakni 3-4 bulan sekali dengan kurun waktu tiga hari yang diperbolehkan untuk mengambil ikan dengan tujuan menjaga kelestarian ekosistem ikan yang ada di aliran sungai tersebut.

Tak ayal, moment tersebut dipenuhi masyarakat setempat untuk mengambil/memancing aneka jenis ikan seperti ikan regis, emas dan ikan sungai lainnya.

Bupati Lebak mengapresiasi dengan kegiatan ini. Kata Bupati, selain memiliki tradisi memancing yang unik, Desa Hariang  sudah  dikenal secara luas sebagai salah satu daerah destinasi wisata salah satunya wisata Goa Sangiang.

“Yang harus kita perhatikan sebagai salah satu desa destinasi wisata, yaitu bagaimana masyarakat mampu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar agar wisatawan nyaman saat mengunjungi Desa Hariang,” ungkap Bupati.

Kepala Desa Hariang Nani Ristiani mengatakan event mancing empat bulanan ini selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ikan, juga diharapkan menjadi event wisata bagi para penghobi mancing dengan menyuguhkan suasana alam bebas.

“Selain menjaga ekosistem ikan, mancing empat bulanan ini dikenakan tarif bagi yang mancing sebagai salah satu bentuk gotong royong dimana hasil pendapatan tarif tersebut digunakan masyarakat setempat untuk merayakan moment-moment keagamaan seperti muludan dan rajaban,” ungkap Nani.

Desa Hariang juga dikenal sebagai daerah penghasil gula merah semut yang produknya sudah merambah ke mancanegara seperti Australia, Amerika, Singapura, Kanada dan terus bertambah seiring permintaan yang tinggi akan gula semut di luar negeri. (Ali/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini