
KAB. SERANG – Puluhan warga RT 05 Kampung Lebak Waringin, Desa Sigedong, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, sejak beberapa hari terakhir bahu-membahu membangun rumah sederhana di sudut kampung.
Rumah itu diperuntukkan bagi Mastunah (60), warga lanjut usia yang selama bertahun-tahun tinggal seorang diri di rumah tak layak huni.
“Yang menempati rumah tunggal, gada siapa-siapa. Ibu Mastunah (60 tahun) nggak punya, dia makan juga dari kita-kita orang,” kata Ketua RT 05, Kismi Suwirto, saat dikonfirmasi BantenNews.co.id, Minggu, (8/6/2025).
Menurut Kismi, Mastunah sudah bertahun-tahun menempati bangunan reyot yang nyaris roboh. Bahkan, sangat nyaris hilang bentuknya.
“Sudah lama, tahunan (tinggal di rumah tidak layak huni), iya (kami berinisiasi membangun secara gorong-gorong dan swadaya masyarakat),” katanya.
“Kita baru nemu satu yang bener-bener layak kita bantu,” sambungnya..
Meski telah dilaporkan ke pihak berwenang, kata Kismi, bantuan tidak kunjung datang lantaran status lahan yang dimiliki nenek Mastunah bukanlah milik pribadi.
“(Pemerintah setempat) Udah, hasilnya permasalahan lahan bukan milik (pribadi),” ujarnya.
Dengan begitu, inisiatif kemudian muncul dari warga sendiri. Mereka mengumpulkan dana dan bahan bangunan secara swadaya. Adapun bentuk bantuannya pun beragam, seperti uang receh, pisang, singkong, hingga tenaga kerja.
“Iya sesuai kemampuan (warga), ada yang seribu, ada yang dua ribu (rupiah), ada yang (ngasih) bahan gitu, ada yang kasih pisang, singkong dan macam-macam la, namanya juga masyarakat,” tutur Kismi.
Warga menyebut Mastunah memang layak mendapatkan bantuan. Ia tinggal sebatang kara, sementara keluarga terdekatnya berada di luar pulau.
“Ada keluarganya, cuman adanya Medan, iya (luar pulau). Iya dia (Mastunah) salah satunya warga dari RT 05 Kampung Lebak Waringin Desa Sigedong Kecamatan Mancak,” sambung Kismi.
Dikatakan Kismi, otong royong itu melibatkan seluruh unsur masyarakat kampung.
“Iya kita bekerja total, semuanya hadir satu kampung, tokoh masyarakatnya, DKM-nya, dan semuanya alhamdulillah hadir dan gerak (membantu),” ucapnya.
Menurut Kismi, semangat kolektif semacam ini menjadi bagian dari visi RT dan RW setempat.
“Iya harapan kita sih kompak terus, ini juga bukan ini doang, kalo ada spot-spot kaya gini lagi (warga tidak mampu) kita kerja dan bantu bareng gitu,” tandasnya.
Penulis: Rasyid
Editor: Usman Temposo