Beranda Uncategorized Hasil Survei SMRC: Jokowi Dirugikan Isu PKI, Prabowo Digoyang Isu Pemecatan di...

Hasil Survei SMRC: Jokowi Dirugikan Isu PKI, Prabowo Digoyang Isu Pemecatan di TNI

Rilis hasil survei SMRC di Banten. (Wahyu/bantennews).

SERANG – Dua isu terkait calon presiden (Capres) dapat menurunkan elektabilitas calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Banten. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Deny Irfani.

Deny menyatakan hoaks mengenai Jokowi PKI telah banyak merugikan Jokowi di Banten. “Ada 35 persen warga Banten pernah mendengar isu tersebut. Yang percaya 15 persen, yang tidak percaya 84 persen lebih,” kata Deny saat rilis di salah satu hotel di Kota Serang, Senin (18/3/2019).

Kemudian hoaks mengenai Jokowi memusuhi Islam sebanyak 23 persen. “Yang percaya 15 persen, yang tidak percaya 84 persen. Sedangkan isu mengenai Jokowi memusuhi ulama 21 persen. Yang percaya 17 persen, 82 persen tidak percaya,” kata Deny.

Dikatakan Deny, cukup banyak pemilih di Banten terpapar hoaks. “Jumlah yang percaya walau sedikit tidak biasa dianggap kecil. Dari 8,1 juta penduduk Banten sebanyak 400 ribu orang percaya bahwa Jokowi PKI.”

Di sisi lain, isu mengenai pemecatan Pangkostrad Letjen TNI Prabowo Subianto memapar sebanyak 29 persen masyarakat Banten. “Yang tidak percaya 64 persen, percaya 34,” ujarnya.

Saat itu Prabowo diberhentikan dari jabatan lama dan menjabat Komandan Sekolah Staf Komando (Dansesko) ABRI menggantikan Letjen Arie J Kumaat. Selain isu pemecatan Prabowo, isu mengenai keluarga Prabowo bukan Islam juga berpengaruh.

Semua temuan, kata dia, menunjukkan pemilih di Banten tidak bisa membedakan mana fakta dan hoaks. “Efeknya begitu negatif. Suara Jokowi bisa tergerus 6-9 persen. Sedangkan isu pemecatan juga merugikan Prabowo sebanyak 23 persen,” tuturnya.

Dari hasil penelitian juga terlihat, warga yang terpapar hoaks yakni di kalangan perkotaan, usia muda, pendidikan tinggi, pekerja kantoran, dan etnis Betawi. “Mereka terutama yang sering mengakses internet di wilayah Kota
Tangsel, Cilegon, dan Serang.”

Dalam kesempatan yang sama Deny juga menyampaikan elektabilitas Jokowi sebesar 43,2 persen dan Prabowo Subianto sebesar 41,7 persen. Sedangkan yang belum menentukan pilihan sebesar 15,1 persen.

Survei dilakukan pada 27 Februari sampai 8 Maret 2019 dengan melibatkan 1.620 orang responden dengan margin of error sebesar 2,5 persen. “Jadi elektabilitas tidak bisa disimpulkan siapa yang unggul. Elektabilitas keduanya bersaing ketat.”

Melihat hasil survei yang dilakukan SMRC, akademisi Adi Prayitno juga melihat bahwa kepuasan atas kinerja Jokowi bisa tinggi, namun ketaguan terhadap Jokowi terbilang besar. “Di Banten pilihan kepada pemimpin lebih pada alasan sosiologis, rekam jejak nomor sekian yang penting kedekatan secara isu agama.”

Sedangkan, Politisi PKS Jazuli Juwaini mengklaim bahwa hasil survei tersebut menandakan kemenangan Prabowo-Sandi di Banten. “Logikanya kalau orang puas dengan kinerja Pak Jokowi tidak akan menunggu. Dia akan sudah menentukan pilihan. Yang belum teryakinkan ada 15 persen. Artinya mereka akan memilih golput atau memilih calon yang baru,” kata dia. (You/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini