Beranda Bisnis Hasil Rakor Inflasi Daerah Kota Serang, Begini Kata BI dan Bulog

Hasil Rakor Inflasi Daerah Kota Serang, Begini Kata BI dan Bulog

Rapat koordinasi dan sinkronisasi pengendalian inflasi daerah Kota Serang, dan kesiapsiagaan ketersediaan bahan pokok menjelang hari natal tahun 2022 dan tahun baru 2023 - Foto istimewa

SERANG – Pemkot Serang menggelar rapat koordinasi dan sinkronisasi pengendalian inflasi daerah Kota Serang, dan kesiapsiagaan ketersediaan bahan pokok menjelang hari natal tahun 2022 dan tahun baru 2023 di ruang rapat Walikota Serang, Selasa (20/12/2022).

Rapat tersebut membahas tentang kesiapsiagaan Pemerintah Kota Serang menghadapi inflasi daerah di akhir tahun.

Walikota Serang, Syafrudin mengatakan terkait peningkatan persentase inflasi secara nasional ini, Kota Serang masuk dalam 10 Kabupaten/Kota yang tergolong tingkat Inflasinya cukup tinggi.

Terhitung dari bulan November kemarin, peningkatan Inflasi Kota Serang mencapai angka 7,56 persen. Kebutuhan barang pokok menjadi salah satu penyebab terjadinya peningkatan inflasi Kota Serang.

“Karena daya konsumsi dan monitor yang tidak terkontrol, sehingga menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu,” ujarnya.

“Selain dikonsumsi pribadi, di Kota Serang banyak sekali kearifan lokal dalam memperingati dan merayakan hari besar, yang ini membuat jumlah kebutuhan meningkatkan, sehingga tidak terkontrol,” ujarnya.

Selain itu, inflasi di Kota Serang ini juga diakibatkan bukan hanya dari kebutuhan pokok saja, akan tetapi ada hal lain seperti halnya rokok dan tarif parkir.

Diketahui beberapa bahan pokok yang menyumbang inflasi di Kota Serang tersebut antara lain telor ayam ras 0,05 persen, beras 0,04persen, tomat, 0,04persen dan minyak goreng 0,03 persen.

Adapun poin dari penyumbang inflasi daerah selain bahan pokok terdapat tarif angkutan umum dan tarif parkir yang diperkirakan juga menyumbangkan persentase inflasi di Kota Serang.

“Tarif palkir menyumbang persentase inflasi 0,01 dan tarif angkutan umum 1,14 persen, “ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bulog Wilayah Serang Budi Indrawan menuturkan bahwa saat menjelang Nataru 2023, ketersediaan pasokan beras diperkirakan aman hingga masa panen raya datang.

“Untuk pasokan beras alhamdulillah aman karena dalam waktu dekat kita ada sekitar dua kapal yang sudah bersandar di Pelabuhan Merak dengan pasokan sekitar 10 ribu ton beras. Untuk ketersediaan menjelang nataru insyaAllah untuk komoditi beras aman, “ujarnya.

Budi menambahkan, dalam beberapa waktu kedepan Komoditi beras yang diperoleh import dari negara Vietnam tersebut diperkirakan bertahan hingga tiga bulan kedepan sampai mendekati masa panen raya yang diperkirakan pada bulan Maret.

“Ketersediaan beras ini bertahan sekitar tiga ribu di tiga wilayah dalam kurun waktu tiga bulan kedepan insyaAllah kita masih aman, “ujarnya.

“Dan kedepan juga mungkin di bulan Januari hingga Februari ada beberapa wilayah yang panen, sekitar Maret juga mungkin sudah panen raya jadi insyaAllah aman, “kata Budi.

Adapun untuk tingkat Inflasi yang terjadi di Kota Serang, terhitung dari beberapa bulan kebelakang, Kepala Bank Indonesia Regional Banten Imaduddin Sahabat menuturkan bahwa Kota Serang mengalami Inflasi di angka sekitar 6,2 persen.

“Kalau secara provinsi banten tingkat inflasi kita berada diangka sekitar 4,6 persen di bulan November dan Kota Serang berada di angka sekitar 6,2 Persen, “kata Imaduddin.

Ia juga menjelaskan dalam rakor inflasi daerah ini dilakukan sebagai bentuk sinkronasi agar pasokan komoditi terbilang aman saat menghadapi nataru 2023.

“Ini merupkan komitmen pimpinan daerah untuk memastikan bahwa kesediaan pasokan di Kota Serang khususnya dalam keadaan Nataru dalam kondisi aman, “ujarnya. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini