
CILEGON – Yayasan Bhakti Bela Negara (YBBN) Provinsi Banten menggelar panen yang menggunakan benih padi unggulan PS-08 bersama kelompok tani Saluyu dan Sejati di Lingkungan Kedungbulus, Kelurahan Ciwedus, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Rabu (29/10/2025).
Ketua DPW YBBN Provinsi Banten, Sahruji dalam keterangannya mengungkapkan bahwa panen kali ini di lokasi tersebut membuahkan hasil yang cukup signifikan, yakni sekira 11 ton padi berkualitas baik dari 2 hektare lahan yang ditanami pada akhir Juli lalu.
Android BantenNews.co.id
Download di Playstore. Baca berita tanpa iklan, lebih cepat dan nyaman lewat aplikasi Android.
“Semoga panen kali ini dipenuhi dengan keberkahan. Karena dari yang biasanya di sini menghasilkan 4 ton, kini dapat meningkat menjadi 11 ton. Untuk berikutnya kita akan melakukan penanaman secara masif,” ujar Sahruji mengawali sambutannya.
Dijelaskan Sahruji, panen hari ini merupakan demplot terakhir yang ditanami YBBN Provinsi Banten setelah sebelumnya panen serupa juga sudah dilakukan di beberapa wilayah lainnya. Di antaranya yakni di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang dengan hasil yang memuaskan mencapai 9,2 ton per hektare. Lalu di Desa Tonjong, Kecamatan Kramatwatu dengan hasil panen yang sama dan di Kecamatan Jombang, Kota Cilegon yang menghasilkan panen sekira 7 ton.
“Kegiatan ini tak lain demi mendukung program Presiden RI, Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan nasional, mendongkrak hasil pertanian dan kedaulatan petani. Revolusi pertanian ini sekaligus merupakan bagian dalam rangka mengedukasi petani di Banten, agar hasil dan kualitas pertanian dapat lebih ditingkatkan,” jelasnya.

Sementara Ketua Umum DPN YBBN, Seno Adjie menuntut kerja keras dan komitmen bersama dari seluruh pihak untuk tetap menjaga kualitas padi varietas PS-08 yang telah terbukti prima.
“Setelah keunggulan padi ini sudah terbukti dari varietas yang lain, tentu ini akan saya sampaikan ke Istana melalui Kepala Staf Presiden, saya lapor kepada Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus untuk selanjutnya dilaporkan kepada Presiden untuk dapat dijadikan rujukan kepada Menteri Pertanian. Maka saya memohon kerja keras dari semuanya, selamat berjuang,” ucapnya.
Inovasi dan Tantangan Keterbatasan Lahan
YBBN sendiri menargetkan hasil panen yang lebih optimal dalam pemanfaatan benih padi unggulan PS-08. Dalam satu hektare lahan, padi berkualitas baik seberat 12 ton diharapkan dapat dipanen kelak.
“Berdasarkan studi kelayakan kita, kalau semua komposisi dan metode tanam diberlakukan, benih padi PS-08 bisa menghasilkan 12 ton per hektare. Karena ini tanam pertama sudah mencapai 11 ton, saya meyakini target kita bisa tercapai,” ungkap Sekjen DPN YBBN, Suparwo Abdullah.
Menurutnya, dengan adanya dukungan, sinergitas dan kolaborasi bersama pemerintah daerah dalam ketersediaan lahan percontohan untuk kelompok tani lainnya, maka peningkatan kesejahteraan petani Kota Cilegon akan menjadi sebuah keniscayaan.
“Ada harapan kami, untuk menjadikan Kota Cilegon sebagai kota pertanian selain sebagai kota industri. Kami ingin swasembada pangan di Kota Cilegon bukan lagi mimpi. Nanti, kami juga sudah siapkan satu metode tanam lagi yaitu satu kali tanam delapan kali panen dengan pendampingan YBBN,” katanya.

Realitas minimnya ketersediaan Lahan Baku Sawah (LBS) pertanian di Kota Cilegon bukan rahasia umum. Namun demikian, hal tersebut diharapkan bukan menjadi persoalan serius ke depan untuk mewujudkan swasembada pangan di Kota Cilegon seutuhnya.
“Berdasarkan data yang dimiliki, kita masih ada sekitar 1.151 hektare LBS. Ini adalah tantangan dalam pemenuhan kebutuhan pangan yang bisa kita produksi. Kami memandang, program ini merupakan lompatan inovasi yang luar biasa dari YBBN. Kami berharap, benih PS-08 ini mampu menjawab persoalan keterbatasan lahan kita atas kebutuhan 40 ribu ton padi untuk Kota Cilegon yang selama ini disuplai oleh berbagai daerah,” ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon, Ridwan.
Penulis : Gilang Fattah
Editor : Wahyudin