Beranda Kesehatan Hasan Nasbi Tegaskan Pentingnya Edukasi Kesehatan Bagi Pelajar di Tangsel

Hasan Nasbi Tegaskan Pentingnya Edukasi Kesehatan Bagi Pelajar di Tangsel

PCO Hasan Nasbi meninjau cek kesehatan gratis di SMA 6 Tangsel. (Mg-Ahmad Rizki/bantennews)

TANGSEL – Pemeriksaan kesehatan gratis di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengungkap sejumlah masalah kesehatan yang jamak dialami pelajar.

Dari hasil pemantauan awal, gangguan pada gigi dan telinga menjadi temuan yang paling menonjol.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi mengatakan dua siswa diketahui memiliki tekanan darah tinggi. Sementara sebagian lainnya mengalami iritasi telinga akibat kebiasaan membersihkan secara berlebihan.

“Secara umum berat dan tinggi badan cukup baik. Tapi banyak masalah pada gigi dan telinga, bahkan ada yang sampai berdarah,” ujar Hasan saat meninjau langsung program Cek Kesehatan Gratis, Senin (4/8/2025).

Menurut Hasan, kegiatan ini merupakan bagian dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan pemerintah serentak di seluruh Indonesia.

Targetnya ambisius: menjangkau 53,8 juta siswa di 282 ribu satuan pendidikan dari SD, SMP, SMA, hingga madrasah dan sekolah nonformal.

Pemeriksaan di SMAN 6 Tangsel mencakup uji kebugaran, pengisian kuesioner, hingga pemeriksaan darah, mata, gigi, telinga, serta pengukuran tinggi dan berat badan.

Hasan memperkirakan kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari untuk 1.225 siswa.

Hasan menyebut, temuan seperti tekanan darah tinggi di kalangan remaja menunjukkan perlunya perhatian khusus pada gaya hidup anak-anak di era digital. Ia juga menyoroti pentingnya edukasi kebersihan diri sejak dini.

“Saya ikut periksa telinga siswa dan menemukan banyak yang salah dalam cara membersihkannya,” kata dia.

Menurut Hasan, digitalisasi pendidikan memang membuka banyak peluang. Namun, paparan layar yang berlebihan, minimnya aktivitas fisik, hingga tekanan psikologis dari media sosial memunculkan risiko kesehatan baru, baik fisik maupun mental.

Karena itu, kata dia, program CKG Sekolah dirancang tidak hanya sebagai layanan pemeriksaan, tetapi juga sebagai strategi memperkuat literasi kesehatan di tengah gempuran teknologi.

Baca Juga :  Bus Trans Anggrek Tangsel Terparkir di Jalan Ciater Serpong, Angkut Sewa Tim Persita

“Anak-anak harus tahu cara menjaga tubuhnya, bukan hanya ke dokter saat sakit, tapi juga saat sehat,” ujarnya.

Program CKG pertama kali dicanangkan Presiden Joko Widodo pada Februari 2025, dan mulai digulirkan ke sekolah-sekolah bertepatan dengan tahun ajaran baru.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut program ini sebagai pendekatan baru layanan kesehatan berbasis institusi pendidikan.

Pemerintah meyakini bahwa masa depan generasi digital tak bisa dilepaskan dari kesehatan yang kuat.

Literasi digital mesti berjalan beriringan dengan literasi kesehatan—dua fondasi penting untuk mencetak anak muda yang cakap, sehat, dan tangguh menghadapi masa depan.

Penulis : Mg-Ahmad Rizki
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd