Beranda Pendidikan Hari Pertama Masuk Sekolah di Lokasi Bencana Tsunami Pandeglang Masih Sepi  

Hari Pertama Masuk Sekolah di Lokasi Bencana Tsunami Pandeglang Masih Sepi  

Pelajar di Lokasi Tsunami Selat Sunda Kabupaten Pandeglang - foto istimewa HAI Online

PANDEGLANG – Bagi kebanyakan siswa hari pertama masuk sekolah menjadi hari paling bersemangat setelah menyelesaikan liburan panjang. Mulai Senin (7/1/2019) hari ini, mereka sudah bisa kembali bertatap muka dengan teman-teman, para guru, kepsek, penjaga sekolah termasuk juga ibu kantin.

Namun tak demikian dengan nasib para pelajar yang terdampak tsunami Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang. Sejak pukul 06.15 WIB pagi tadi, jalanan di sekitar Carita Pandeglang misalnya terpantau lengang. Hanya ada satu dua pelajar berseragam putih abu-abu, keluar dari rumahnya.

Rohyati (16) misalnya, warga SMA Negeri 15 Pandeglang itu berdiri cukup lama di sisi jalan. Dia tidak terburu-buru berangkat karena masih menunggu seorang temannya untuk ke sekolah bersama.

Meski belum lama tertimpa musibah tsunami di wilayah sekitar Carita, hari ini ia dan temannya tetap berangkat untuk memeriksa kelas. Baru jelang pukul 07.00 WIB, keduanya naik angkutan umum untuk kemudian berhenti di depan gerbang sekolah mereka.

Sampai dengan bel masuk berbunyi, suasana SMAN 15 Pandeglang masih belum ramai didatangi siswanya. Hal yang sama terjadi di SMK 3 Pandeglang yang lokasinya berhadap-hadapan. Begitu pun di daerah Labuan, kondisi hari pertama di SMAN 3 Labuan terpantau tidak ramai.

“Meski belum ramai, hari ini sekolah akan tetap adakan upacara,” kata Agus, Guru Mulok SMAN 3 Labuan yang hari itu menggelar apel agak lebih siang seperti dikutip dari HAI Online.

Begitu pun dengan SMAN 16 Sumur, Pandeglang yang menjadi salah satu lokasi terdampak tsunami terbesar di Banten, sekolah ini hanya kedatangan 20 persen siswanya.

“Yang ikut upacara bendera sekitar dua puluh persennya dari 400-an lebih siswa kami,” kata Nana Juana, guru sekaligus Humas SMAN 15 Sumur, Pandeglang.

Nana menjelaskan dalam sambutan Bambang selaku Kepala SMAN 15 Sumur, ia turut berbela sungkawa atas terjadinya bencana tsunami  yang menimpa beberapa murid dan guru di sekolah tersebut. Untuk itu, selama beberapa hari pertama sekolah dan masa transisi tanggap bencana  kegiatan belajar mengajar masih akan belum efektif. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini