PANDEGLANG – Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly mengungkapkan bahwa pada Rabu (10/4/2019) ini akan memasang 3 alat buih tsunami di perairan Selat Sunda dan di dekat Anak Gunung Krakatau (AGK).
Kata Sadly, Badan Pengkaji dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang bekerja sama dengan BMKG akan memasang alat Buih Tsunami buatan dalam negeri generasi ketiga pada hari ini. Dari tiga alat itu, satu akan dipasang di dekat AGK dan yang lainnya di wilayah MegaTrush Selat Sunda.
“Apabila terjadi gelombang tinggi, alat tersebut akan segera mengirim sinyal peringatan ke pusat BMKG, karena kami melakukan pantauan selama 24 jam tujuh hari kerja,” kata Sadly saat pembukaan Sekolah Lapang di Tanjung Lesung Resort kemarin.
Kejadian tsunami yang melanda Kabupaten Pandeglang 4 bulan lalu memberikan pelajaran untuk dilakukan pengkajian lebih lanjut sehingga apabila terjadi tsunami tanpa ada gempa dapat terdeteksi.
“Kita akan melakukan pengkajian karena kami yakin negara secanggih Jepang pun belum menggunakan alat seperti itu,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, dirinya sangat bersyukur Kabupaten Pandeglang menjadi bagian dari 30 titik mitigasi bencana yang dilakukan BMKG di seluruh Indonesia.
“Kami bersyukur ini perhatian besar dari BMKG untuk kita. Yang paling utama kita jangan panik, kejadian ini pelajaran bagi kita, saya juga akan buat regulasi agar homestay yang ada di bibir pantai tidak dijadikan untuk hunian,” terang Irna. (Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
