SERANG – Elemen buruh di Kabupaten Lebak merayakan hari Buruh Internasional atau May Day dengan menggelar jalan santai untuk mendukung tema “Bersama membangun Lebak”.
Para buruh hingga ribuan orang yang dipusatkan di Pasir Ona Rangkasbitung berjalan kaki di sekitar Jalan Siliwangi.
“Kami menggelar ‘may day’ jalan santai, juga menyehatkan dan menggembirakan tanpa aksi unjuk rasa,” kata Ketua Forum Human Resources Departement (HRD) Kabupaten Lebak Zaenal, Rabu (1/5/2019).
Peringatan hari buruh di Kabupaten Lebak bersepakat para buruh, pekerja serikat dan 42 perusahaan yang tergabung Forum HRD untuk menggelar kegiatan positif. Sebelumnya, kata dia, mereka para buruh menggelar lomba mancing di Kecamatan Warunggunung.
Namun, puncaknya 1 Mei dilaksanakan kegiatan jalan santai, joget dangdut dan membagikan doorprice.
“Kita merayakan may day itu tahun ke tahun melaksanakan kegiatan yang bermanfaat dan positif dibandingkan unjuk rasa,” ujarnya menjelaskan.
Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Lebak Sidik Wen mengatakan pihaknya merasa prihatin banyak perusahaan di daerah itu masih belum melaksanakan peraturan undang-undang ketenagakerjaan.
Sebab, banyak ditemukan perusahaan belum menaati peraturan tersebut dengan menggaji di bawah upah minimal kabupaten (UMK). Saat ini, nilai UMK Kabupaten Lebak sebesar Rp2,4 juta per bulan. Namun, kenyataannya masih banyak perusahaan menggaji Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per bulan.
“Kami berharap pemerintah daerah agar mengoptimalkan pengawasan dan pembinaan terhadap perusahaan-perusahaan agar mereka memberlakukan UMK itu,” katanya dikutip dari AntaraNews.com.
Sementara itu, Wakil Kapolres Lebak Kompol Wendy Andrianto mengatakan pelaksanaan peringatan hari buruh di Lebak secara umum berjalan lancar dan tertib tanpa unjuk rasa. Namun, peringatan buruh tersebut dipusatkan di GOR Ona Rangkasbitung dengan menggelar jalan santai.
“Kami mengapresiasi para buruh itu melakukan kegiatan positif dengan jalan santai,” katanya menegaskan. (Red)