Beranda Pemerintahan Harga Tidak Sesuai, Warga Rangkasbitung Menolak Lahan dan Bangunannya Digusur PT KAI

Harga Tidak Sesuai, Warga Rangkasbitung Menolak Lahan dan Bangunannya Digusur PT KAI

Penggusuran rumah warga di Kampung Pasir Sukarakyat, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, membuat warga yang rumahnya terkena gusuran keberatan dengan harga yang ditawarkan oleh pihak PT KAI.

LEBAK – Penggusuran rumah warga di Kampung Pasir Sukarakyat, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, ditolak warga. Pasalnya warga keberatan dengan harga yang ditawarkan oleh pihak PT Kreta Api Indonesia (KAI).

Menurut pantauan di lokasi, puluhan warga menolak akan penggusuran rumah tersebut lantaran harga yang diberikan oleh pihak PT KAI tidak sesuai dengan harga yang diinginkan oleh warga.

Agi, warga sekitar mengatakan harga tanah yang diberikan sangat rendah dan tidak sesuai dengan keinginan warga. “Harga tanah yang diberikan oleh PT KAI sangat berpariatif, dihargai Rp1,5 juta, sedangkan untuk bangunan dihargai Rp 2 juta per meternya,” kata Agi, Minggu (22/5/2022).

Ia menjelaskan, jika warga yang terkena dampak penggusuran tersebut berjumlah 39 rumah dari 4 Rt yang berada di Kampung Pasir Sukarakyat.

“Saya bersama warga lainnnya menolak dan tidak terima dengan harga yang diberikan oleh pihak PT KAI. Sebab, harga yang diberikan sangat rendah dan tidak menutup kemungkinan jika warga yang sudah menjual tanah dan bangunan tidak akan bisa lagi membeli rumah setelah rumah yang lama dijual,” ucapnya.

Ia menambahkan, bahwa dirinya dengan warga lainnya belum pernah mendapatkan sosialisasi mengenai adanya pembebasan lahan milik warga. Ia dan warga hanya langsung diberikan dokumen beberapa lembar kertas yang sudah menilai nominal lahan dan rumah warga.

“Tidak ada sosialisasi, kita dikumpulkan pada tanggal 19 Mei kemarin, dan disana sudah dipatok harganya. Katanya itu dari penilaian apresial, tapi tidak ada tuh penilaiannya. Adanya tim yang cuma foto foto lahan sama rumah warga saja, itu doang. Tidak ada ukur-ukuran juga, kan seharunya di ukur tuh luas, dan tinggi bangunannya berapa,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa warga siap untuk menjual lahannya jika pihak PT KAI juga memberikan harga yang pantas untuk lahan dan bangunan milik warga.

“Saya dan warga lainnya siap aja kalau lahan dan bangunan di beli untuk memperluas Statsiun Rangkasbitung, asal harga yang diberikan kepada warga sesuai,” katanya. (San/Red).

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini