SERANG – Ami, salah satu pemilik rumah makan di Kota Serang terpaksa tak menjual olahan telur dan ayam potong. Sebab sejumlah pedagang telur ayam dan ayam potong di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang mengalami kenaikan harga beberapa hari ini.
Dari awal harga Rp35 ribu jadi Rp38 ribu untuk harga ayam potong, sedangkan untuk harga telur mengalami kenaikan Rp2 ribu dari harga sebelumnya Rp27 ribu jadi Rp 29 ribu.
“Saya tidak tahu apa penyebabnya bisa naiknya harga ayam potong disini, karena kenaikan ini saya anggap tidak sesuai momen,” kata salah satu pedagang ayam potong di PIR, Kota Serang, Dadang (40), Senin (9/7/2018).
Dikatakan, biasanya jika ada kenaikan hara mengikuti momen, seperti adanya peringatan hari besar Islam ataupun lebaran. Kalau kenaikan ini, kata Dadang, tidak ada sebab akibatnya.
“Saya bingung ada apa kali bisa naik semudah ini. Dari agen tempat saya belinya sudah naik,” ujarnya
Atas kenaikan ini, masih kata Dadang, pihaknya banyak sekali kerugian, karena minimnya pembeli. “Akibat naik lagi harganya, jualan saya tidak laku,” jelasnya
Ditempat yang sama, salah satu penjual telur ayam, Ferdy (34) mengaku kebingungan harga telur yang ia jual mengalami kenaikan, alhasil banyak pelanggan ketika hendak membeli berpikir ulang.
“Naik juga harga telur, kenaikan ini dari agennya, kan saya dikirim. Banyak pelanggan yang tidak jadi membeli karena ada kenaikan,” ujarnya
Dikatakan Ferdy, kenaikan harga telur ayam ini bersamaan dengan naiknya harga telur. Ia juga sama tidak mengetahui penyebab naiknya harga. “Baru tiga hari yang lalu naik,” ucapnya.
Sementara itu saat dimintai konfirmasi lewat telepon, Kadis Disperindakop Kota Serang sulit dihubungi. (Dhe/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
