LEBAK – Harga minyak goreng yang melambung tinggi membuat pemilik usaha warteg risau. Sebab, minyak goreng merupakan salah satu bahan paling penting dalam memasak.
Salah satu pedagang warteg, Hasto mengatakan, dirinya keberatan dengan kenaikan harga minyak goreng.
“Terus terang kami sebagai pedagang sangat menyayangkan kenaikan harga minyak goreng apalagi menjelang puasa. Kami pedagang warteg merasa dilema dengan naiknya bahan-bahan pokok terutama minyak goreng,” kata Hasto, kepada BantenNews.co.id, Jumat (1/4/2022).
Ia menjelaskan, dalam sehari dirinya membutuhkan minyak goreng setidaknya sebanyak 3 liter. Dengan kenaikan harga minyak goreng tentunya akan menambah beban operasional dagangannya.
“Saat ini harga minyak goreng kemasan mencapai Rp25 ribu per liternya, jadi setiap hari saya harus mengeluarkan biaya untuk minyak goreng saja sekitar Rp75 ribu,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, dengan naiknya harga minyak goreng kemasan terpaksa harus beralih ke minyak curah untuk memasak.
“Kalau untuk minyak goreng curah sih harganya saat ini sekitar Rp15 ribu perliternya, jadi lumayan murah dibandingkan harus memakai minyak goreng kemasan. Cuma kendalanya untuk mendapatkan minyak goreng curah tersebut kita harus mau mengantre, tapi mau gak mau kita harus mengantre daripada kita harus mengeluarkan biaya lebih untuk minyak goreng kemasan,” ujarnya.
Hasto berharap, agar pemerintah segera mencari solusi terkait persoalan harga minyak goreng.
“Mudah-mudahan saja pemerintah dapat menurunkan harga minyak goreng, agar para pedagang bisa bernapas lega dalam menjual dagangannya,” katanya.
(Tra/San/Red)