Beranda Bisnis Harga Meroket, Warga Pandeglang Terpaksa Beli Telur Pecah

Harga Meroket, Warga Pandeglang Terpaksa Beli Telur Pecah

Ilustrasi - foto istimewa google.com

PANDEGLANG – Harga telur ayam di Pasar Badak Pandeglang mengalami kenaikan harga dari harga semula Rp25.000 per kilogram menjadi Rp30.000 per kilogram, naik Rp5.000 per kilogram.

Salah seorang penjual, Risma mengatakan, kenaikan harga telur sudah dialami sejak 4 hari terakhir, efeknya dari kenaikan itu menyebabkan omzet penjualan telur sedikit lambat karena pembeli mengeluhkan harga terlalu tinggi.

“Kalau harga eceran ada yang Rp30.000, tapi ada yang Rp29.000 juga, awalnya Rp25.000 mulai mengalami kenaikan sekitar 4 hari kemarin. Efeknya penjualan lambat karena harga telur mendekati harga daging ayam. Ya pasti mengeluh karena itu bahan pokok,” ujarnya, Jumat (13/7/2018).

Risma mengharapkan, harga telur kembali stabil agar omzet pedagang bisa kembali normal, karena menurut Risma, pembeli lebih mengutamakan jumlah banyak dengan harga yang murah dibandingkan kualitas telur.

“Mungkin diseimbangkan kembali harganya, karena orang umum (pembeli kebanyakan-red) itu mencari bukan yang kualitas tapi kuantitas jadi harga murah bisa mencukupi, kebanyakan begitu pada komplain semua,” ujarnya.

Senada dengan Risma, Taki salah seorang pembeli mengaku terpaksa membeli telur pecah dikarenakan harganya lebih murah jika dibandingkan dengan telur utuh.

“Karena harganya murah, kalau yang pecah bedanya Rp4000 per kilogram sedangkan yang utuh Rp30.000, belinya seperempat,” katanya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ