PANDEGLANG – Harga beras di Pasar Badak Pandeglang mengalami kenaikan. Kenaikan harga tersebut terjadi sejak beberapa pekan terakhir hingga menyebabkan daya beli masyarakat ikut mengalami penurunan.
Amin pedagang beras di Pasar Badak Pandeglang mengakui bahwa kenaikan beras bukan hanya pada beras premium namun terjadi juga pada beras kualitas medium.
Harga beras medium yang awalnya hanya Rp11.000 perkilogram kini dijual Rp13.500 perkilogram atau naik Rp2.500 perkilogram.
“Kenaikannya untuk beras medium awalnya Rp11.000 sekarang jadi Rp13.500 perkilogram. Sedangkan premium dari Rp14.000 sekarang sudah Rp15.500 perkilogram,” ungkap Amin, Jumat (11/7/2025).
Amin mengakui banyak menerima komplain dari para pembeli, akan tetapi Amin mengaku tidak bisa berbuat banyak lantaran harga tersebut sudah mahal dari agennya. Kondisi ini juga berpengaruh pada penjualan beras di kiosnya yang turun hingga 30 persen.
“Keluhan dari pembeli sih ada tapi mau gimana lagi. Kita juga kasihan, pengen jual lebih murah tapi kondisi harga dari sananya memang sudah tinggi. Penurunan omzet jelas terasa, sekarang paling cuma 50 persen dari yang biasanya bisa sampai 80 persen,” tuturnya.
Menurutnya, kenaikan harga beras dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi cuaca dan stok beras di pengepul. Sebab kata dia, saat ini dibeberapa daerah belum masuk masa panen padi.
“Faktornya karena dari petani enggak ada stok padi lagi. Nggak ada yang panen, mungkin juga karena cuaca yang kurang bagus. Stok sih masih aman, cuma harganya yang lagi tinggi. Harapan saya sih harga bisa turun biar masyarakat nggak terlalu berat,” ucapnya.
Sementara itu, seorang pembeli, Rosih mengaku harus memutar otak untuk mensiasati pengeluaran uang belanja salah satunya dengan membeli lebih sedikit beras daripada sebelumnya.
“Biasanya saya beli 5 kilogram sekarang paling cuma 3 kilogram. Soalnya tiap minggu naik terus, mahal banget sekarang. Kalau begini terus, makin berat buat ibu rumah tangga. Pemerintah tolong dong perhatiin harga beras, biar kami bisa beli seperti biasa lagi,” keluhnya.
Penulis : Memed
Editor : Usman Temposo