Beranda Bisnis Harga Bahan Pokok di Kabupaten Tangerang Masih Stabil

Harga Bahan Pokok di Kabupaten Tangerang Masih Stabil

Menjelang libur Natal dan tahun baru, sejumlah komoditi di Pasar Induk Rau mengalami lonjakan harga, salah satunya jenis cabai.

KAB. TANGERANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang (Disperindag) mencatat harga sejumlah pangan di Kabupaten Tangerang cenderung stabil, terutama pada 11 pangan komoditas strategis. Salah satunya harga daging ayam ras yang berada pada kisaran harga Rp45.000/kg pada Selasa (10/8/21).

“Untuk harga daging terpantau stabil, daging ayam berada pada kisaran harga Rp45.000/kg, daging sapi murni dikisaran Rp126.667/kg, dan ayam kampung berada di harga Rp61.667/kg pada minggu lalu, dan sekarang masih tetap stabil,” ujar Apit Rosadi, Kepala Seksi Barang Kebutuhan Pokok, Barang Penting, dan Logistik pada Disperindag.

Kestabilan beberapa bahan pangan tersebut terpantau di sejumlah pasar, di antaranya Pasar Tigaraksa, Pasar Kelapa Dua dan Pasar Mutiara Karawaci.

Selain itu, bahan pangan lainnya yang juga terpantau stabil yakni beras IR 64 KW I dikisaran Rp11.667/kg, beras IR 64 KW II dikisaran Rp10.500/kg, beras IR 64 KW III dikisaran Rp 9.667/kg, ikan mas segar dikisaran Rp33.333/kg, dan ikan asin teri medan dikisaran Rp123.333/kg.

Sementara itu, ada beberapa harga pangan yang menunjukkan penurunan harga, diantaranya ada cabai merah besar, cabai rawit hijau, cabai rawit merah, bawang merah dan juga bawang putih.

“Harga cabai rawit merah terpantau turun cukup signifikan yaitu sekitar 35,48%, minggu lalu berada pada kisaran Rp51.667/kg kini turun menjadi Rp. 35.000/kg,” lanjut Apit melalui keterangannya.

Disperindag juga mencatat ada beberapa bahan pangan yang mengalami sedikit kenaikan harga, yakni harga kacang kedelai impor naik sekitar 9% menjadi Rp12.000/kg dan juga cabai merah keriting yang mengalami kenaikan sekitar 6,67% menjadi Rp26.667/kg.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini