KAB. SERANG — Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Serang nomor urut 1, Andika Hazrumy-Nanang Supriyatna kembali diterpa isu tak sedap. Kali ini, mereka dituding terlibat dalam praktik politik uang di wilayah Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang.
Menanggapi hal tersebut, pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Serang, Abdul Basyit memastikan, isu tersebut adalah fitnah dan bagian dari propaganda politik. Ia menilai, isu itu untuk menjatuhkan pasangan Andika-Nanang menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Serang.
“Saya pastikan berita, opini, dan isu tersebut adalah fitnah. Propaganda politik untuk menekan atau menjatuhkan pasangan calon Andika-Nanang menjelang pemungutan suara ulang Pilkada Kabupaten Serang,” tegas Basyit kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).
Ia menegaskan, tidak ada aktivitas politik uang yang dilakukan oleh tim pemenangan Andika-Nanang, sebagaimana diberitakan beberapa media daring.
“Kami sudah lakukan klarifikasi kepada pihak-pihak yang disebutkan dalam pemberitaan. Tidak ada tangkap tangan, tidak ada politik uang. Berhentilah lakukan fitnah,” katanya.
Basyit juga mengingatkan seluruh tim sukses, jaringan partai pengusung, relawan, dan simpatisan Andika-Nanang untuk tetap fokus mengawal suara di TPS.
“Jangan percaya pada fitnah, propaganda, dan ujaran kebencian yang dilakukan oleh oknum yang melakukan cara kotor dalam berpolitik. Fokus ke pemilih di TPS, untuk memenangkan Andika-Nanang,” tegasnya.
Sementara itu, Asep Saeful, yang namanya turut disebut dalam dugaan praktik politik uang, membantah keras tuduhan tersebut.
“Saya sekarang sudah di rumah. Saya sudah klarifikasi dan memberikan penjelasan. Baik kepada Polsek Mancak, Polres Cilegon, dan Panwaslu Mancak. Itu berita bohong,” ucapnya.
Ia menjelaskan, pada Selasa (15/4/2025) malam, dirinya hanya melakukan silaturahmi dengan warga di sebuah villa di Kecamatan Mancak.
“Tidak ada bahas money politic, tidak ada OTT, tidak ada juga barang bukti, karena memang tidak ada semua,” jelasnya.
Di sisi lain, Iptu Muhyidin dari Gakkumdu Polres Cilegon membenarkan bahwa tidak ditemukan unsur politik uang dalam laporan yang diterima.
“Ada laporan dari masyarakat, tapi setelah kami periksa, tidak ada amplop, uang, atau bentuk gratifikasi lain yang ditemukan,” tandasnya.
Penulis : Rasyid
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd