SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim tidak terima jika anaknya yakni M Fadhlin Akbar dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemprov Banten. Menurut pria yang akrab disapa WH itu, anaknya tidak pernah menyentuh proyek di dinas.
“Anak gubernur dibawa-bawa, anak saya rekanan apa pemborong, coba cari (keterkaitannya). Gak ada, kenapa mesti tulis-tulis,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim usai menghadiri acara HUT Bank Pembangunan Daerah Banten di Jalan Jendral Sudirman, Kemang, Cipocok Jaya, Kota Serang, Senin (29/7/2019).
Wahidin meminta pihak terkait membuktikan keterlibatan anaknya dan tidak sekadar beropini yang terkesan menyudutkan keluarganya. “Buktikan dulu,” jelasnya.
BACA : Diabaikan KPK, Tiga Kasus Dugaan Korupsi di Banten Dilaporkan Ke Bareskrim Polri
Terpisah, Dikrektur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP), Uday Suhada menegaskan bahwa dirinya tidak membidik secara khusus anak Gubernur Banten Wahidin Halim. Uday menyebutkan bahwa laporan yang ia sampaikan ke Bareskrim Polri merupakan laporan umum dan rangkaian dugaan korupsi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.
“Kasus mengenai pembebasan lahan SMA/SMK dan pengadaan komputer untuk UNBK diantaranya anak Gubernur Banten, tapi yang saya laporkan ada 13 orang, saya tidak eksplisit satu orang,” kata Uday.
Dugaan keterlibatan Fadhlin Akbar menurut Uday tampak dalam rangkaian kasus tersebut. Lebih lanjut Uday menegaskan laporan tersebut tidak bertendensi pada orang per orang. “Saya membawa dokumen apa adanya. Mau anak siapapun, bahkan anak Presiden kalau menyangkut uang rakyat dan uang negara saya laporkan. Jangankan anak gubernur,” kata dia.
Pihaknya mengaku berterima kasih atas penerimaan Bareskrim Polri yang terbuka terhadap laporan dan aduan masyarakat. “Yang jelas respons Bareskrim sementara ini bagi saya luar biasa karena di luar dugaan mereka sangat welcome,” ujarnya. (You/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
