Beranda Kesehatan Gizi Buruk Masih Tinggi di Kota Serang, Pemerintah Pusat Bakal Kucurkan Rp2...

Gizi Buruk Masih Tinggi di Kota Serang, Pemerintah Pusat Bakal Kucurkan Rp2 Miliar

Kepala Dinkes Kota Serang Hasanudin. (Foto: Ade/BantenNews.co.id)

SERANG – Kasus gizi buruk di Kota Serang masih terbilang tinggi. Untuk mengurangi angka gizi buruk dan stunting, pemerintah pusat akan mengucurkan bantuan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang senilai Rp2 miliar.

Kepala Dinkes Kota Serang Hasanudin menyebutkan, bantuan akan bergulir akhir tahun 2022. “Bantuan tambahan ini sekitar dua miliar lebih dari pemerintah pusat untuk mengatasi kasus gizi buruk dan stunting,” kata Hasanudin di Aula Setda Kota Serang, Kamis (14/12/2022).

Data Dinkes Kota Serang, angka gizi buruk di Ibukota Provinsi Banten ini pada tahun 2021 sebanyak 112 balita. Sementara angka stunting menyentuh 1.910 orang. Dari pendataan yang dilakukan, Kecamatan Kasemen menempati peringkat paling tinggi angka gizi buruk.

“Paling banyak itu di Kasemen, Desember ini masih berjalan yah (pendataan dan sosialisasi). Gizi buruk ini harus diselesaikan secara bersama-sama. Maka dari itu kita ada namanya konvergensi untuk menyelesaikan kasus stunting,” ujarnya.

Ditanya mengenai anggaran untuk penanganan gizi buruk di Kota Serang pihaknya enggan menyebutkan. “Yang pasti kami dapat bantuan tambahan dari pemerintah pusat untuk mengatasi kasus stunting dan gizi buruk di Kota Serang,” ujarnya.

Kasus gizi buruk di Kota Serang sendiri, sambung Hasanudi, karena beberapa faktor. Mulai dari pendidikan orangtua, pola makan, pola asuh, hingga faktor ekonomi keluarga.

Pada dasarnya, lanjut dia, gizi buruk disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam waktu yang relatif singkat ketimbang stunting. Kekurangan asupan nutrisi dalam jangka waktu tertentu membuat berat badan anak turun dan memicu timbulnya gizi buruk.

Sedangkan anak dengan kasus stunting, umumnya diakibatkan kekurangan gizi dalam jangka panjang, terutama di masa 1.000 hari pertama kehidupan anak.

Anak dengan gizi buruk akan mudah mengalami infeksi karena kekebalan tubuhnya rendah. Selain itu, anak dengan gizi buruk juga memiliki intelligence quotient (IQ) atau tingkat kecerdasan rendah.

Pada jangka panjang, gizi buruk dapat mengakibatkan pertumbuhan anak berhenti sebelum waktunya. Lebih jauh lagi, gizi buruk dalam jangka panjang akan menyebabkan anak kurus (wasting) dan stunting.

Sementara itu, stunting pada anak akan berdampak pada gangguan metabolisme, rendahnya kekebalan tubuh, dan ukuran fisik tubuh yang tidak optimal.

“Dan kami ada petugas-petugas kesehatan yang mencari kasus gizi buruk di setiap kecamatan Kota Serang.
Jadi jumlahnya ini tergantung kemampuan petugas kesehatan atau surveilence yang ada di masing-masing kecamatan di Kota Serang,” ujarnya. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini