
CILEGON – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menyambut rencana investasi dari Guangdong Province’s Trade Promotion Association di sejumlah sektor di Kota Cilegon.
Di tengah problematika antara pengusaha lokal dan investor dari luar negeri yang belum lama ini sempat viral dan tengah dalam proses hukum, Pemkot Cilegon tetap terbuka terhadap peluang investasi.
Asosiasi pengusaha dari Provinsi Guangdong, Cina itu berencana berinvestasi di sejumlah sektor, salah satunya pembangunan Pelabuhan Warnasari, Kota Cilegon.
“Kami menyampaikan juga perihal limbah B3, penanganan sampah jadi listrik, membahas perihal PCM dan Jalan Lingkar Utara. Itu peluang-peluang yang kita sampaikan kepada pihak pengusaha Cina. Bicara PCM tadi sudah serius. Kita bahasnya sedikit, tapi balasannya banyak. Pelabuhan Warnasari,” kata Walikota Cilegon, Robinsar usai pertemuan di ruangannya, Selasa (27/5/2025).
Nilai investasi yang bakal digelontorkan untuk pembangunan Pelabuhan Warnasari yang melibatkan PT PCM itu disebut-sebut sebesar Rp2,5 triliun.
Robinsar mengungkapkan, Pemkot Cilegon bertugas menyediakan lahan dan mengkomunikasikan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia agar investasi dipermudah.
“Soal PCM tadi spesifikasinya mau gak mau itu akan jadi KSO antara PCM dengan investor dari Cina kita akan join dan melahirkan perusahaan baru. Perusahaan baru itu lah yang nanti melakukan operasional, baik itu pembangunan dan juga operasional dari pelabuhan tersebut,” ungkapnya.
Meski begitu, Direktur Utama PT PCM Muhammad Willy menyampaikan, rencana yang telah didiskusikan antara Pemkot Cilegon dengan para pengusaha dari China tersebut masih dalam tahap awal dan belum ada kesepakatan yang pasti.
“Buat terminal pelabuhan belum didiskusikan seperti apa. Kalau yang disampaikan tadi di diskusi pelabuhannya non kontener, tapi curah. Nanti bisa diformulasikan belakangan seperti apa kira-kira kerja samanya. Semua masih tahap awal, jadi belum ada sesuatu yang fiks,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Guangdong Province’s Trade Promotion Association Zhangbiao mengaku memilih Kota Cilegon sebagai tempat untuk berinvestasi lantaran telah dikenal sebagai kota industri.
“Jadi perusahaan kami ini investasi total ke Indonesia kurang lebih 10 miliar USD. Kenapa pilih Cilegon? Karena kota industri,” ujarnya melalui penerjemah.
Untuk diketahui, sebelum dilirik perusahaan asing, rencana kerja sama pembangunan pelabuhan milik daerah itu sempat pula dilirik sejumlah perusahaan nasional, di antaranya yakni PT Samudera Indonesia Tbk, PT Bosowa Corporindo dan PT Tirtasari Prima Terminal yang belakangan tindak lanjut dari seluruh rencana kerja sama itu berujung kandas tanpa kabar.
Penulis : Maulana
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd