Beranda Peristiwa Gelombang Tinggi, Nelayan di Pandeglang Tidak Bisa Melaut

Gelombang Tinggi, Nelayan di Pandeglang Tidak Bisa Melaut

Puluhan perahu nelayan ditambatkan di dermaga Labuan, Pandeglang. (Memed/bantennews)

PANDEGLANG – Puluhan nelayan di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, tidak bisa melaut, lantaran gelombang tinggi. Hal itu berimbas pada pasokan berkurang dan mahalnya harga ikan laut di Pasar Labuan.

Bokir, Nelayan asal Kecamatan Labuan mengatakan, kondisi gelombang tinggi sudah terjadi sekitar 1 minggu sehingga ia dan nelayan lain di Labuan tidak bisa mencari ikan di laut.

“Nggak melaut pak. Ombaknya besar, sudah 7 hari. Ikan yang ada itu stok ikan sebelum terjadi gelombang tinggi,” katanya, Jumat (13/12/2024).

Bahkan dirinya mengaku, juga sempat nekat mencari ikan saat gelombang tinggi. Namun hasilnya tidak begitu bagus dan hanya bisa berlindung di sekitar pulau.

“Pada saat gelombang tinggi kami berlindung di daerah Tanjung Lesung selama 4 hari baru dari situ kami bisa bersandar,” katanya.

Untuk mengisi kekosongan waktu selama gelombang tinggi, kata Bokir, para nelayan biasanya membuat atau memperbaiki jaring ikan di rumahnya.

“Kalau tidak melaut kami paling bikin jaring ikan tapi kalau cuaca teduh kami langsung melaut, kan mau kerja apa orang tidak ada kerjaan,” ungkapnya.

Terpisah, Manager Tempat Pelelangan Ikan Labuan, Eman mengaku, pasokan ikan dari nelayan ke tempat pelelangan saat ini sudah sangat jauh berkurang.

Bahkan pasokan ikan berkurang sekitar 60 persen dari biasanya sehingga menyebabkan harga ikan melambung tinggi.

“Pasokan ikan berkurang sekitar 60 persen terus nelayan juga belum melaut, harga ikan naik Rp10 ribu seperti harga ikan tongkol yang awalnya Rp30 ribu menjadi Rp40 ribu,” jelasnya.

Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, kondisi ini akan terus terjadi hingga 2 minggu ke depan. Saat ini, para nelayan hanya bisa menyandarkan perahu mereka karena takut untuk melaut.

Baca Juga :  Gelombang Pasang di Anyer, 1 Orang Tewas, 11 Luka-luka

“Ini sudah terjadi sekitar 1 minggu lebih kalau biasanya kondisi seperti ini bisa sampai 2 minggu ke depan baru bisa melaut kembali, semua sudah bersandar,” ucapnya.

Penulis : Memed
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News