Beranda Bisnis Geliat Bisnis Kedai Kopi di Kota Serang

Geliat Bisnis Kedai Kopi di Kota Serang

Suasana di Kedai Kopi Ngepuz. (Ist)

SERANG – Kedai kopi sudah ada sejak zaman dahulu, melebar dan melebur menjadi budaya masyarakat dalam cangkir-cangkir kopi. Memang sejak dulu hingga sekarang, kopi telah menjadi primadona.

Terlebih kini, tren menyeruput kopi menjelma sebagai gaya hidup di kalangan anak muda. Di Kota Serang, hal ini ditandai dengan semakin menjamurnya bisnis kedai kopi atau coffee shop yang berlomba-lomba menawarkan rasa otentik dengan aneka ragam kopi pilihan.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Komunitas Serang Ngopi per Juli 2020, terdapat lebih dari 70 kedai kopi lokal yang ada di Kota Serang.

Yuyun Gunawan, pemilik gerai “Kedai Kopi Ngepuzz” tak menyangkal bahwa industri kopi semakin berkembang. Peluangnya pun semakin besar lantaran kopi bisa diolah dan digabung dengan berbagai varian citarasa yang bisa dinikmati berbagai kalangan.

”Kebanyakan orang tau kopi ya dari merek-merek yang beredar saja. Padahal kalau diulik, banyak loh cara nikmatin kopi, metode seduhnya tuh gak gitu-gitu saja. Kita bisa ngeksplor dan milih gimana cara nikmatinnya. Itu sih yang pengen saya kasih tau ke orang lain melalui bisnis ini,” ungkapnya.

Pemilik kedai kopi “Brother Need a Break” Adrian juga menuturkan bahwa kopi telah menjelma menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Terlebih, menurutnya, di Kota Serang sendiri jumlah penikmat kopi terbilang cukup besar.

“Kalau dibandingkan dengan kota besar lain persebarannya belum terlalu luas ya, tapi saya lihat di Kota Serang sudah mulai banyak ya hitungannya (jumlah). Seneng sih ngeliatnya, jadi punya banyak relasi baru,” kata Adrian.

Kendati kedai kopi menjamur di sepanjang sudut jalan, diakui Yuyun, ia tak pernah merasa memiliki pesaing dengan banyaknya penggiat usaha kedai kopi di Kota Serang.

Yuyun mengatakan hal tersebut lantaran melihat dengan adanya Komunitas Serang Ngopi yang diisi oleh para pelaku usaha sejenis, tidak ada yang merasa saling tersaingi.
Para penggiat usaha justru saling bahu-membahu, bertukar pikiran, dan saling memberi masukan jika ada yang memerlukan bantuan.

“Kalau di Serang saya ngeliatnya ga ada pesaing ya, karena adanya Komunitas Serang Ngopi itu justru bikin kami jadi pengen maju bareng-bareng,” katanya.

Hal yang serupa juga diutarakan oleh Adrian. Berbicara mengenai pesaing, ia tidak pernah ambil pusing. Menurutnya, pasar kopi itu besar dan orang bebas untuk menikmatinya dimana saja. Sebagai pelaku usaha, prinsip Adrian adalah fokus menonjolkan apa yang bisa menjadi nilai jualnya, bukan menjadikan penggiat usaha lain sebagai beban yang berujung saling menjatuhkan.

“Pasar kopi itu besar ya sebenarnya. Biarkan mereka yang memilih. Jangan ngeliat orang lain gimana, tapi lihat diri kita sendiri saja. Potensi kita dimana, bisanya kita dimana, itu yang ditonjolkan,” ujarnya.

Adrian juga bercerita bahwa ia banyak belajar hal seputar kopi justru dari penggiat usaha sejenis melalui Komunitas Serang Ngopi.
“Saya dapet banyak banget ilmu itu salah satunya dari Komunitas Serang Ngopi itu. Ada namanya Bahtiar, salah satu sesepuh disana yang ngajarin saya mulai dari ngeracik kopi, semua hal tentang kopi saya banyak belajar dari dia,” katanya.

Yuyun dan Adrian berharap bisnis yang sama-sama bergerak dalam ranah kopi yang mereka jalani bisa semakin berkembang dan makin banyak yang menghargai kualitas racikan kopi lokal yang sebanding dengan merek ternama.

“Harapannya lebih banyak orang yang menghargai kualitas kopi merek Indonesia, yang merek lokalnya bisa sama dengan yang mereka biasa lihat di mal-mal,” kata Yuyun. (Afifah/mg/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini