
CILEGON – Walikota dan Wakil Walikota Cilegon Robinsar dan Fajar Hadi Prabowo membuat gebrakan super dalam 100 hari kerjanya di Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon, salah satunya perihal masalah banjir.
Namun gebrakan tersebut ternyata tak efektif. Itu terbukti dimana banyak wilayah di Kota Industri tetap terendam banjir, termasuk Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang menjadi prioritas. Padahal hujan deras yang mmengguyur Kota Cilegon pada Selasa (17/6/2025) hanya berlangsung beberapa jam saja.
Sebelumnya Robinsar mengklaim telah melakukan upaya yang optimal untuk normalisasi saluran air atau drainase dan perbaikan trotoar di jalur protokol Simpang Tiga-Landmark, JLS, serta sejumlah titik yang rawan banjir di Kota Cilegon.
Sejumlah wilayah Kota Cilegon terendam banjir juga diungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon, Suhendi.
Menurutnya, hujan dengan intensitas tinggi menjadi penyebab utama banjir tersebut. “Hujan deras jadi penyebab utamanya. Selain itu kalau di Kali Baru itu ada sumbatan di rel itu,” ujarnya kepada BantenNews.co.id melalui sambungan telepon.
Suhendi mengungkapkan, selain di Kali Baru banjir juga terjadi di wilayah Tamansari, Pulomerak dan JLS Kota Cilegon.
“Kalau di Tamansari itu akibat luapan air laut, karena lagi pasang. Tapi yang penyebab utamanya karena hujan ini juga,” ungkapnya.
Mendapat informasi tersebut, BPBD Kota Cilegon telah mengerahkan sejumlah personelnya untuk melakukan assesment di lokasi banjir.
“Kita turunkan 6 personel dari BPBD Cilegon. Nanti di sana juga kan ada relawan dari Tagana, Pramuka macam-macam,” tutup Suhendi.
Warga juga mengeluhkan kondisi banjir yang terus terjadi di Kota Cilegon. Sebab, terus berulang tiap kali hujan melanda.
“Program Walikota Cilegon yang melakukan penanganan banjir ternyata tidak efektif. Nyatanya JLS juga yang baru diperbiki drainasenya tetap banjir,” ucap Tanto (30) salah seorang pengendara di JLS Cilegon.
Penulis: Usman Temposo
Editor: Wahyudin