KAB. SERANG – Krisis kepercayaan mewarnai hubungan antara manajemen Kawasan Industri Modern Cikande dan para pekerja alih daya.
Diketahui, sebanyak 160 personel Satuan Pengaman (Satpam) dan sekitar 200 petugas kebersihan menggelar aksi damai di depan kantor pengelola kawasan, Selasa (10/6/2025).
Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut kejelasan soal pembayaran gaji yang molor serta isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang kian santer terdengar.
Muslim, salah satu petugas keamanan yang ikut aksi mengatakan, keterlambatan pembayaran upah sudah berlangsung selama sepuluh hari tanpa kepastian. Ia pun menuding manajemen tidak menepati janji yang diberikan sejak awal bulan.
“Dari tanggal 1 janji tanggal 5, dari tanggal 5 janji lagi tanggal 10. Tapi sekarang tanggal 10 pun mereka tidak bisa kasih kepastian,” ujar Muslim.
Dikatakan Muslim, pihak manajemen sebelumnya berdalih tidak memiliki anggaran untuk membayar gaji.
Namun, kata dia, para pekerja meragukan alasan tersebut karena para pegawai tetap disebut telah menerima upahnya sesuai jadwal.
“Kalau memang tidak ada uang, kenapa karyawan tetap bisa gajian? Ini yang bikin kami curiga,” kata Muslim.
Tak hanya petugas keamanan, nasib serupa juga dialami tenaga kebersihan. Sekitar 200 orang yang tergabung dalam layanan kebersihan di kawasan itu dilaporkan belum menerima bayaran.
Lebih jauh, isu tersebut semakin memanas paska beredarnya kabar rencana PHK massal terhadap para pekerja outsourcing tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan para pekerja maupun soal isu PHK yang beredar.
Penulis : Rasyid
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd
