Beranda Pendidikan ‘Fotografer dan Dosanya’ Juarai Lomba Cerpen Perpusda Banten

‘Fotografer dan Dosanya’ Juarai Lomba Cerpen Perpusda Banten

Penyerahan hadiah kepada pemenang lomba cerpen tingkat SMA/SMK/MA se-Provinsi Banten, di DPK Banten. (IST)

SERANG – ‘Fotografer dan Dosanya’ menjadi cerpen terbaik pada lomba cerpen tingkat SMA/SMK/MA yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten. Cerpen pemenang pertama yang berhak mendapat hadiah Rp7,5juta ini merupakan karya Aisya Alya Nasyitha dari SMA Peradaban Kota Serang. Juara kedua adalah cerpen berjudul ‘Aku Adalah Warga Negara Bulan!” karya Nakeisha Khalisha Lastef W dari SMAN 2 Kota Serang. Juara kedua berhak mendapat hadiah Rp5,5juta. Sedangkan pemenang ketiga adalah cerpen berjudul “Sang Nona Berdarah Dingin” karya Farha Tsabitah Asyhari dari SMA Insan Cendekia Madani Tangerang dengan hadiah uang pembinaan Rp3,5juta.

Ketiga cerpen ini dinilai lebih unggul dibandingkan ratusan naskah lainnya. Jumlah peserta yang mengikuti lomba ini mencapai 390 peserta.

Aisya selaku pemenang pertama tidak menyangka bahwa karyanya akan dipilih sebagai pemenang. “Di sekolah saya memang dibiasakan untuk membaca dan menulis. Saya terkejut dan senang saat tahu muncul sebagai pemenang, apalagi ini baru tiga kali ikut lomba cerpen,” ungkapnya, usai penyerahan hadiah di gedung DPK Banten, Kamis (30/5/2024).

Nakesha, pemenang kedua dalam lomba ini mengaku karyanya lahir dari keresahan dirinya terhadap kondisi lingkungan. “Kritik kepada pemerintah,” ujarnya bersemangat.

Usman Asshiddiqi, Kepala DPK Provinsi Bante menyatakan bahwa pemberian penghargaan ini untuk memotivasi  semua pihak untuk menciptakan generasi literasi.

“Kami senang melihat antusias para peserta lomba dan optimis bahwa ke depannya akan lebih banyak lagi siswa yang senang membaca dan menulis,” ujarnya.

Tim Dewan Juri yakni Niduparas, Qizink La Aziva, dan Ade Ubaidil dalam catatan penjurian menilai bahwa banyaknya naskah yang masuk membuat para juri merasa bersyukur sekaligus resah. “Kami bersyukur karena di tengah dunia digital yang melanda kebanyakan remaja kita saat ini, seperti berjoget-joget di tiktok, bikin vlog ala-ala, atau meracau di media sosial, para remaja kita rupanya masih menaruh perhatian dan semangat untuk menyalurkan minat-bakatnya dengan menulis cerita pendek,” terang Ade Ubaidil mewakili dewan juri.

“Namun begitu, banyaknya naskah yang masuk ini mengindikasikan bahwa masih ada harapan dunia literasi kita karena masih diminati. Tema yang beragam dan sudut pandang cerita yang unik membuat kami memutuskan nama-nama pemenang ini,” imbuhnya.

Kabid Perpustakaan DPK Provinsi Banten, Evi Syaefudin menyatakan, instansinya akan menindaklanjuti hasil perlombaan ini dengan membukukan 10 naskah cerpen terbaik yang ikut dalam lomba. “Yang juara sudah pasti masuk dibukukan, ditambah tujuh cerpen terbaik pilihan juri,” ujarnya.

Selain itu DPK juga akan memberikan pelatihan atau workshop kepada 15 peserta terbaik dan untuk guru pembimbingnya  (ink/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News