Viral video yang diunggah di Twitter jadi perbincangan di media sosial. Dalam video tersebut, seseorang melabrak bapak-bapak yang diam-diam mengambil fotonya di sebuah kafe.
Korban yang seorang perempuan ini merasa risih dan terganggu dengan sikap pria yang diam-diam memotretnya dan teman-temannya di sebuah kafe. Dia takut foto tersebut akan disalahgunakan. Korban kemudian melabrak dan mengunggah videonya ke Twitter.
Menurut psikolog dan juga konselor Nuzulia Rahma Tristinarum, perilaku korban itu tepat.
“Baik secara hukum negara dan hukum agama (memfoto orang lain tanpa izin) adalah pelanggaran. Jadi yang dilakukan korban sudah benar dengan konfirm perilaku pelaku dan meminta menghapus,” ujarnya via pesan singkat, Kamis (5/9/2019).
Korban harus melawan saat privasinya terlanggar. Terlebih, korban dan pelaku tak saling mengenal. Rasa risih yang dialami korban bisa saja menjadi trauma, namun membutuhkan diagnosa yang lebih dalam.
“Korban bermaksud melindungi dirinya dari kejadian yang mungkin akan tidak nyaman di kemudian hari. Kecemasan dalam skala tepat akan membuat orang menjadi ‘aware’ terhadap diri dan lingkungannya. Ini justru merupakan hal yang baik untuk melindungi diri,” tutur Nuzulia dilansir detik.com.
(Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
