Beranda Teknologi Foto Karya Kakek Ini Paling Banyak Dilihat Manusia

Foto Karya Kakek Ini Paling Banyak Dilihat Manusia

Charles Orear dan foto hasil karyanya. (IST)

BANTEN – Pengguna komputer mungkin tak asing dengan foto pemandangan bukit hijau, langit biru, dan awan putih yang menggantung ini.

Foto ‘Bliss’ karya Charles O’Rear yang kemudian dibeli Microsoft. (IST)

Foto itu adalah pemandangan alam yang banyak dilihat di layar komputer pengguna sistem operasi Microsoft Windows XP.

Wallpaper standart itu diberi nama ” Bliss”. Bliss merupakan salah satu foto paling terkenal dan paling banyak dilihat manusia di dunia.

Tak heran, hingga detik ini pun masih banyak orang yang menggunakanya sebagai wallpaper komputer.

Foto itu merupakan karya ‘kakek legendaris’ dari Charles O’Rear. Charles adalah seorang fotografer asal Amerika Serikat yang bekerja untuk majalah National Geographic.

Uniknya, Bliss diambil secara tidak sengaja. Kala itu, tepatnya tahun 1996 kakek Charles tengah berkendara dari wilayah Napa ke Sonoma di California, Amerika Serikat.

Saat mengendarai mobil, Charles melihat pemandangan yang menarik perhatiannya. Ia lalu berhenti dan mengeluarkan kamera medium-format Mamiya RZ67. Lalu ” jepret!” jadilah foto pemandangan yang legendaris tersebut.

Charles mengaku foto itu diambil seperti apa adanya, tanpa sentuhan aplikasi pengolah foto. Foto pemandangan legendaris itu akhirnya dibeli oleh Microsoft pada tahun 2000, setahun sebelum launching Microsoft XP.

Puluhan tahun sebagai fotografer, karyanya telah dimuat di berbagai terbitan terkenal, seperti Los Angeles Times dan National Geographic.

Dia pun terlibat dalam berbagai proyek dokumentasi besar. Beberapa foto-foto lainnya juga ada yang digunakan sebagai wallpaper. Namun bukan untuk komputer, melainkan untuk smartphone.

Beberapa karyanya yang terkenal ia beri nama Maroon Bells yang diambil di Colorado, Peek-A-Boo Slot (Utah) dan White Pocket di Arizona. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini