
SERANG – Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) DKI Jakarta menggelar rapat tahunan di Pullman Vimala Hills Sukamahi, Kecamatan Mega Bendung, Kabupaten Bogor, pada Kamis (9/11/2023).
Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lembaga jasa keuangan di DKI Jakarta, termasuk perbankan, asuransi, pasar modal, dan lembaga pembiayaan.
Dalam rapat tersebut, para peserta membahas berbagai isu prioritas dan strategi pengembangan industri jasa keuangan di DKI Jakarta. Salah satu isu prioritas yang dibahas adalah upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.
Ketua FKIJK DKI Jakarta Roberto Akyuwen mengatakan, rapat tahunan FKIJK DKI Jakarta kali ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan sepanjang tahun ini. Selain itu, rapat juga membahas rencana kegiatan tahun berikutnya.
“Isu strategis yang dibahas, yang dievaluasi kita masih terbatas kegiatan yang kita lakukan. Yang menjadi inti dari rapat kali ini adalah kita ingin mengintensifkan kegiatan di tahun 2024,” ujarnya.
Roberto juga mengatakan, FKIJK DKI Jakarta terbuka untuk merangkul anggota dari Banten. Hal ini dikarenakan belum adanya FKIJK di wilayah Banten.
“Secara khusus di Banten FKIJK belum terbentuk, sehingga dalam beberapa kesempatan para pelaku industri jasa keuangan di Banten itu kami ajak untuk sementara bergabung dengan FKIJK DKI Jakarta,” ujar Roberto.
Roberto berharap, di tahun depan FKIJK Banten dapat terbentuk dan aktif melakukan kegiatan. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat Banten.
“Mudah-mudahan di tahun depan bisa dikonkretkan terbentuk pengurusnya kemudian menyusun agenda kegiatannya, karena yang penting kan kegiatannya untuk bermanfaat buat masyarakat,” katanya.
Pada forum ini juga akan ada knowledge sharing. Kantor OJK Jabodebek dan Banten mengundang beberapa expert di bidangnya untuk bergiliran menyampaikan materi. Salah satu materi yang akan disampaikan adalah tentang alternatif kredit scoring.
“Karena ini sangat penting sekali kedepan alternatif kredit scoring sangat dibutuhkan oleh bank. Karena banyak variabel yang dibutuhkan konsumen di luar variabel yang selama ini dikenali secara formil oleh bank,” katanya.
Roberto juga mengatakan, industri jasa keuangan di Banten perlu meningkatkan keamanan cyber. Hal ini penting dilakukan untuk melindungi data nasabah dari serangan kejahatan cyber.
“Dalam sehari industri jasa keuangan terserang kejahatan cyber bisa nyerang. Oleh karena itu vital bagi industri jasa keuangan, khususnya perbankan untuk memiliki keamanan cyber yang tangguh,” ujarnya. (Dhe/Red)