JAKARTA – Meski tak memberikan sanksi kepada Indonesia usai tragedi Kanjuruhan, FIFA menuangkan lima poin penting dalam surat yang ditujukan untuk Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya yakni soal jam pertandingan yang tidak boleh digelar terlalu malam.
Dalam surat itu, FIFA meminta jadwal kompetisi sepak bola Indonesia termasuk Liga 1 harus dirancang lebih ketat. Kompetisi sepak bola yang digelar pun hanya Sabtu dan Minggu dengan waktu kick-off tidak lebih dari pukul 17.00 WIB. Hal tersebut untuk menghindari peristiwa yang berpotensi memicu terjadinya kerusuhan.
“Tinjauan terhadap penjadwalan dan waktu pertandingan akan dilakukan, dengan tujuan khusus untuk menghindari waktu pertandingan yang dapat meningkatkan profil risiko pertandingan tertentu,” tulis FIFA di poin keempat dalam surat yang ditandatangani Presiden FIFA, Gianni Infantino mengutip dari suara.com (jaringan BantenNews.co.id) pada Minggu (9/10/2022).
“Hal ini dapat mencakup pertimbangan penjadwalan pertandingan selambat-lambatnya pukul 5 sore dan di televisi hanya pada Sabtu dan Minggu, yang mencerminkan korelasi antara waktu kick-off sebelumnya dan pengurangan insiden peristiwa kekerasan di tempat lain,” ungkapnya.
Permintaan FIFA tersebut mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak yang sempat memandang kick-off Liga 1 dianggap terlalu malam khususnya untuk laga yang melibatkan tim-tim besar seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya, PSIS Semarang hingga Arema FC.
Menurut FIFA, jadwal kick-off sore hari akan memudahkan para penggemar untuk bisa menyaksikan langsung pertandingan di stadion serta mempertimbangkan fasilitas transportasi yang ada.
“Jadwal pertandingan yang lebih konsisten juga harus memungkinkan kehadiran personel keamanan yang lebih terkoordinasi dan teratur untuk mendukung pertandingan. Kampanye kesadaran di antara pendukung dan masyarakat umum harus diluncurkan untuk memastikan bahwa para pendukung dapat mengantisipasi semua potensi masalah,” sebut FIFA. (Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
