Beranda Peristiwa FAM Tangerang Demo Menyoal Penyaluran Bansos Covid-19

FAM Tangerang Demo Menyoal Penyaluran Bansos Covid-19

Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang menggelar unjuk rasa menyoal anggaran Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Covid-19

KOTA TANGERANG – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang menggelar unjuk rasa menyoal anggaran Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Covid-19 di Gedung Pemerintahan Kota Tangerang, Jumat (12/6/2020).

Mereka menuding Pemkot Tangerang tidak ada keberpihakan terhadap masyarakat ditengah-tengah situasi pandemi Covid-19.

Pasalnya, Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Pemkot Tangerang tak kunjung tiba ditangan masyarakat, dengan kata lain mereka anggap telah berhutang selama 3 bulan ditetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Kita tidak butuh taman yang hanya membuat terlena rakyat, melupakan kesejahteraan rakyat. Bicara penanganan Bansos Covid-19 saja masih ditahan, dimana peran pemerintah dalam setiap sendi kehidupan rakyatnya,” ujar orator, Rosyid.

Rosyid mengatakan jika Walikota Tangerang Arief R Wismansyah hanya memberikan ilusi kepada masyarakat yang tengah dilanda keterpurukan ekonomi akibat dampak Covid-19.

“Kami menuntut Pemkot Tangerang berikan penambahan kuota penerima bantuan dampak Covid-19. Jangan berdiam diri di tengah kesulitan masyarakat,” pungkasnya.

Senada, Fadil humas aksi menuturkan kuota Bansos yang dikeluarkan oleh Pemkot Tangerang dengan jumlah 131.778 penerima manfaat. Hal itu telah dianggap oleh Arief Wismanysah sebagai peran yang berprestasi.

“Padahal, nyatanya kuota tersebut sama sekali tidak menyerap alokasi anggaran APBD Kota Tangerang 1 rupiah pun,” tandas Fadil.

Dirinya menyebut, dari kuota bansos yang berjumlah 131.778 dengan sendirinya akan terpenuhi oleh Pemerintah Pusat melalui peran Kemensos dan Pemerintah Provinsi Banten selama 3 bulan.

“Lalu kemana larinya alokasi anggaran APBD Kota Tangerang sebesar Rp144 Miliar yang telah diucapkan oleh Arief Wismansyah ?,” keluhnya.

Terkait hal ini tidak ada tanggapan dari pihak pemerintah setempat.

(Ren/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini