Beranda Gaya Hidup Faktanya Orangtua Tidak Bisa Memilih Jenis Kelamin Bayi, Kecuali..

Faktanya Orangtua Tidak Bisa Memilih Jenis Kelamin Bayi, Kecuali..

Ilustrasi - foto istimewa okezone.com

SERANG – Banyak orangtua melakukan ‘cara khusus’ agar memiliki anak sesuai dengan jenis kelamin yang mereka inginkan. Misalnya, dari melakukan posisi seks tertentu hingga makan makanan tertentu.

Namun pada kenyataannya, tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol jenis kelamin bayi kecuali pasangan yang menjalani IVF atau bayi tabung dan melakukan skrining genetik pra-implantasi.

“Sains memberi tahu kita bahwa pada dasarnya Anda memiliki peluang 50-50 untuk mempunyai anak laki-laki atau perempuan,” terang obgyn Sherry Ross, dilansir Insider melansir suara.com (jaringan BantenNews.co.id).

Mengapa orang tua tidak bisa mengontrol jenis kelamin bayi?

Wanita memiliki sel telur, yang memiliki kromosom X. Laki-laki memiliki sperma, yang membawa kromosom X atau Y.

Jika sel telur dibuahi oleh sperma X, maka hasilnya XX, atau secara biologis perempuan. Jika dibuahi oleh kromosom Y, itu XY, atau secara biologis laki-laki.

Hasil XX atau XY juga tidak selalu menentukan paakah anak akan mengidentifikasi diri mereka menjadi laki-laki atau perempuan. XX atau XY hanya menentukan jenis kelamin biologis mereka.

“Tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa Anda dapat mengendalikan jenis kelamin,” kata Ross.

Ada satu pengecualian, yakni jika menjalani bayi tabung dan embrio diuji secara genetik sebelum implantasi, maka orag tua dapat memilih embrio laki-laki atau perempuan.

Pilihan ini sangat penting bagi orang yang mencoba menghindari penyakit seperti anemia sel sabit, yang kebanyakan ditemukan pada pria.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa sperma Y berenang lebih cepat. Karenanya, ilmuwan menduga bahwa berhubungan seks mendekati masa ovulasi dapat meningkatkan peluang memiliki anak laki-laki.

Singkatnya menurut studi tersebut, sperma Y lebih mungkin ‘memenangkan perlombaan’ untuk mencapai sel telur.

Namun, sebuah riset tahun 2020 menemukan bahwa tidak ada perbedaan ukuran atau pola pergerakan antara sperma X maupun Y.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini