TANGSEL – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat perekonomian daerah ini tumbuh 3,62 persen pada triwulan I 2025 dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year).

Kepala BPS Tangsel, Agung Erianto Juliandono mengatakan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor tersier dengan capaian 4,11 persen. Disusul sektor primer 3,22 persen, dan sekunder 1,92 persen.

“Struktur ekonomi Tangsel didominasi sektor tersier, khususnya konstruksi, real estate, serta reparasi mobil dan sepeda motor,” kata Agung, Rabu (13/8/2025).

Berdasarkan Produk Regional Domestik Bruto (PRDB) 2024, kontribusi konstruksi mencapai 16,94 persen, real estate 16,93 persen, dan reparasi kendaraan 16,68 persen.

“Tiga sektor itu yang menghasilkan nilai tambah terbesar di Tangsel,” ujarnya.

Menurut Agung, banyaknya pelaku usaha di sektor jasa membuat output dan nilai tambahnya tinggi. Kondisi ini menjadi karakter khas Tangsel.

Berbeda dengan Kabupaten Tangerang yang didominasi industri, atau Lebak dan Pandeglang yang bertumpu pada pertanian.

Agung menambahkan, perhitungan pertumbuhan ekonomi triwulanan berbeda dengan tahunan. Pertumbuhan per triwulan cenderung dipengaruhi faktor musiman.

“Di triwulan I biasanya lebih lambat karena belanja pemerintah, baik APBD maupun APBN, belum cair,” katanya.

Ia memproyeksikan pertumbuhan akan meningkat pada triwulan II hingga IV, seiring libur panjang Idulfitri dan pencairan anggaran proyek pemerintah. Tahun lalu, laju pertumbuhan ekonomi Tangsel secara tahunan mencapai 5,02 persen, melampaui rata-rata Banten.

Penulis : Mg-Ahmad Rizki
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd