Beranda Bisnis Ekonomi Banten Melaju, Tapi Investasi dan Pemerataan Masih Jadi PR Besar

Ekonomi Banten Melaju, Tapi Investasi dan Pemerataan Masih Jadi PR Besar

Bank Indonesia. (IST)

SERANG – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Banten menilai peluang ekonomi di Provinsi Banten terus menunjukkan tren positif di tingkat nasional.

Kepala BI Perwakilan Provinsi Banten, Ameriza M. Moesa, menjelaskan bahwa letak geografis yang strategis serta pesatnya pembangunan infrastruktur menjadikan Banten memiliki peran penting sebagai penyangga Daerah Khusus (DK) Jakarta, sekaligus sebagai pusat pertumbuhan industri dan pariwisata.

Menurut Ameriza, Banten memiliki potensi kuat untuk menjadi salah satu pusat ekonomi nasional.

“Kehadiran kawasan industri besar seperti di Cilegon, Tangerang, dan Serang menjadikan Banten kontributor utama bagi industri manufaktur nasional,” ujar Ameriza, Senin (10/11/2025).

Selain itu, keberadaan Pelabuhan Internasional Merak dan Bojonegara, serta sejumlah kawasan ekonomi strategis lainnya, memperkuat posisi Banten sebagai simpul penting dalam jaringan logistik nasional.

Ameriza juga menambahkan bahwa sektor pertanian dan pariwisata di wilayah Banten Selatan menunjukkan prospek yang menjanjikan.

“Berbagai destinasi unggulan seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Pantai Sawarna, dan wilayah Baduy membuka peluang besar bagi ekonomi kreatif serta pengembangan UMKM,” katanya.

Namun demikian, ia menyoroti masih adanya kesenjangan ekonomi antara wilayah utara dan selatan. Data menunjukkan tingkat kesejahteraan dan kontribusi ekonomi masih terkonsentrasi di wilayah utara yang lebih industrial.

Ameriza juga menilai efisiensi investasi di Banten masih rendah. Nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Banten tercatat lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, menandakan perlunya pembenahan tata kelola investasi dan peningkatan produktivitas sektor riil.

“Banten juga menghadapi tantangan lain seperti bonus demografi, deindustrialisasi, dan pemerataan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM),” ungkapnya.

Pada tahun 2023, IPM Banten tercatat sebesar 73,55, di atas rata-rata nasional. Namun, terdapat kesenjangan antarwilayah: IPM wilayah utara mencapai 75,6, sedangkan wilayah selatan masih tertinggal di angka 68.

Baca Juga :  Live : Diskusi Sawala Budaya 'Mencari Solusi untuk Masyarakat Baduy'

Ameriza menegaskan, pemerataan pembangunan, peningkatan produktivitas, serta penguatan sektor ekonomi lokal merupakan kunci agar Banten tidak hanya berperan sebagai penyangga Jakarta, tetapi juga tumbuh menjadi motor ekonomi mandiri di Pulau Jawa.

Penulis: Ade Faturohman
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd